Hal ini menyebabkan kemarahan publik. Mereka mengecam sikap perusahaan taksi konvensional yang dinilai sebagai bentuk kekalahan bersaing di pasar. Publik juga menuding pihak manajemen perusahaan yang berada di belakang layar pemogokan dan aksi protes para pengemudi taksi.
Untungnya manajemen perusahaan taksi konvensional peka dan segera sadar sebelum keadaan semakin runyam. Alih-alih bermusuhan dengan transportasi online, pihak perusahaan taksi konvensional memutuskan bersinergi.Â
Gejolak dan ketegangan antara taksi konvensional dan transportasi online pun berakhir dengan ikatan partnership di antara keduanya.
Belajar dari kisah Blue Bird
Salah satu pelajaran berharga mengenai sepak terjang perusahaan menghadapi era digital adalah Blue Bird. Jika kita berbicara mengenai Blue Bird, sedikit mundur ke tahun 1972, Blue Bird dikenal sebagai perusahaan taksi yang melakukan disrupsi di industri transportasi umum.Â
Di kala itu, taksi-taksi yang beroperasi di Indonesia belum memakai argo, namun Blue Bird sudah memulainya. Blue Bird juga menjadi pelopor armada taksi pertama yang meluncurkan Taxi Mobile Reservation.
Seiring berjalannya waktu, Blue Bird dengan segala kelebihannya menjadi pemimpin pasar transportasi Indonesia. Namun sayangnya di saat teknologi berkembang dan melahirkan inovasi-inovasi dari rahim perusahaan rintisan berbasiskan digital, Blue Bird tetap berada di zona nyaman dengan balutan old school.Â
Perusahaan terlena, namun sebenarnya dalam kondisi seperti seekor katak yang tidak sadar sedang direbus secara perlahan-lahan di dalam panci dan menuju kematian. Â Â
Dalam video Blue Bird Berbenah untuk Berubah, yang ditayangkan di akun resmi YouTube Blue Bird Group pada tahun 2016, perusahaan bahkan berterus terang mengakui,
"Kami sadar betul ada masanya kami seperti tuli dan buta akan zaman yang terus berubah -- bahwa kami lamban dan pelan melihat keluar jendela dunia yang bergerak begitu cepat."
Video berdurasi dua menit tersebut dibuat pasca terjadinya kericuhan antara pengemudi taksinya dengan transportasi online, sebagai bentuk sebuah kesadaran dari perusahaan untuk bangun meninggalkan zona nyaman dan melakukan perubahan. Lebih lanjut dalam video tersebut, Blue Bird mengungkapkan,
"Kami sedang belajar mendengar dan belajar untuk berubah. Kami masih kawan sama yang selama ini kamu andalkan, ketika kamu butuh rasa aman dan lekas tiba di tujuan. Tapi kami sadar sekarang bahwa seorang kawan bukan hanya berpegang pada kenangan-kenangan yang pernah ada, namun seorang kawan juga harus berjalan bersama melaju di tengah hiruk pikuk dunia. Beri kami kesempatan, kami ingin bersama-sama ikut pertandingan. Kami sedang berbenah karena kami mau berubah."
Terlepas dari pro-kontra berbagai pihak terkait narasi dalam video tersebut, sikap gentle Blue Bird patut diapresiasi. Dibutuhkan keberanian, kebesaran hati, dan kerendahan hati untuk mengakui kekurangan di depan publik dan berusaha untuk memperbaikinya.Â