Negara Jepang juga memulai membentuk karakter penerus bangsa mereka, salah satunya adalah melalui dunia pendidikan. Salah satu formula yang di ajarkan dalam dunia pendidikan Jepang, yang bisa membentuk karakter individu Anti Korupsi adalah melalui ajaran Budaya Ngantri.
Budaya Ngantri diajarakan kepada anak usia dini melalui sekolah-sekolah di Jepang, yang di mana para murid diajarkan nilai-nilai dari Ngantri dan mengAntripun di praktekan mereka setiap harinya di sekolah sesuai dengan cara ngantri yang baik.
Salah satu nilai pelajaran, yang di dapat dari budaya Antri adalah sikap sabar. Menunggu memang salah satu hal yang tidak enak, namun mereka sudah di biasakan untuk bersabar.Â
Melalui antrian mereka juga diajarkan untuk tidak mengambil hak orang lain atau menerobos antrian, sama saja mengambil hak mereka yang datang lebih cepat.
Budaya Gotong Royong
 Indonesia mempunyai budaya Gotong Royong, yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan. Nilai-nilai yang terkandung dalam Budaya gotong Royong adalah sebagai berikut: Kebersamaan, Persatuan, Kesatuan, Sukarela, Sosialisasi, Kekeluargaan, Tolong Menolong.Â
Semua nilai yang terdapat pada Gotong Royong, memeberi manfaat yang sangat positif bagi individu dan obat ampuh untuk menciptakan individu Anti Korupsi.Â
Akan tetapi untuk menanam karakter tersebut di dalam diri individu, tentunya bukan secepat menanam jagung yang hanya membutuhkan waktu 2 hingga 4 bulan hingga panen. Tetapi untuk menanam karakter tersebut butuh waktu bertahun-tahun, dan memulai dari usia dini adalah sesuatu langkah awal yang baik.
Pendidikan sebagai wadah untuk menciptakan generasi yang berkualitas, seharusnya menerapkan konsep budaya Gotong Royong di lingkungan pendidikan.Â
Seperti Jepang yang setiap harinya harus melakukan Budaya Ngantri sebelum masuk keruangan ataupun pada kegiatan yang lain, dan lembaga pendidikan kita juga bisa menerapkan budaya Gotong royong setiap harinya di lingkungan sekolah.Â
Sudah saatnya negara Indonesia, lebih memfokuskan lagi terkait pembentukan karakter yang bisa meminimalisir tindakan korupsi, karena jika Koruptor masih berkeliaran, sangat mustahil rakyat akan sejahtera.Â