Mohon tunggu...
Danisa Lutfia Ramadhani
Danisa Lutfia Ramadhani Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswa UMB

sedang menempuh skripsi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Tragedi Salah Sasaran, Menyingkap Atribusi dan Bias Kognitif di Balik Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo, Pati

22 Juni 2024   18:19 Diperbarui: 22 Juni 2024   18:27 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tindakan kepolisian tidak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga mencakup langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Polda Jateng menyatakan bahwa mereka tidak hanya akan memproses hukum para pelaku, tetapi juga melakukan tindakan preventif yang mencakup pendidikan masyarakat dan peningkatan patroli keamanan.

Tindakan cepat dari pihak kepolisian dalam menangkap pelaku dan melakukan penyelidikan adalah langkah yang positif. Namun, kasus ini juga menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dalam pencegahan kekerasan. Penegak hukum harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda awal dari kerumunan yang berpotensi menjadi kekerasan dan memiliki strategi untuk meredakan situasi sebelum eskalasi terjadi. Edukasi dan pelatihan dalam kognisi sosial juga dapat membantu penegak hukum dalam menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif.

Rekomendasi untuk Masyarakat dan Penegak Hukum

Pendidikan Kognisi Sosial

Pendidikan masyarakat tentang kognisi sosial dan dampak dari kesalahan atribusi sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang proses kognitif yang dapat menyebabkan kesalahan persepsi dan atribusi. Program edukasi yang menjelaskan kesalahan atribusi fundamental dan efek deindividuasi dapat membantu masyarakat lebih kritis dalam menilai situasi dan mengurangi kejadian main hakim sendiri.

Pelatihan untuk Penegak Hukum

Penegak hukum juga perlu mendapatkan pelatihan yang mendalam mengenai kognisi sosial. Pelatihan ini bisa mencakup teknik-teknik untuk mengidentifikasi tanda-tanda kerumunan yang berpotensi menjadi kekerasan dan strategi untuk meredakan situasi sebelum eskalasi terjadi.

Kampanye Anti-Kekerasan

Kampanye anti-kekerasan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dapat membantu menyebarkan pesan damai dan menekankan pentingnya tindakan hukum yang tepat. Media sosial juga dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong sikap kritis terhadap informasi yang beredar. Kampanye anti-kekerasan yang melibatkan tokoh masyarakat, selebriti, dan influencer dapat membantu menyebarkan pesan damai dan menekankan pentingnya tindakan hukum yang tepat. Kampanye ini juga bisa menggunakan media sosial untuk mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran tentang bahaya kekerasan main hakim sendiri.

Penutup

Kasus pengeroyokan BH di Sukolilo, Pati merupakan contoh nyata dari bagaimana kesalahan atribusi dan dinamika kelompok dapat berujung pada tragedi. Pentingnya pemahaman mendalam proses kognitif seseorang yang mempengaruhi persepsi dan tindakan kepada orang lain. Pemahaman mendalam tentang proses kognisi sosial, seperti atribusi kausal dan kesalahan atribusi fundamental, dapat membantu kita menganalisis dan memahami penyebab di balik tindakan massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun