Mohon tunggu...
Danisa Lutfia Ramadhani
Danisa Lutfia Ramadhani Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswa UMB

sedang menempuh skripsi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Tragedi Salah Sasaran, Menyingkap Atribusi dan Bias Kognitif di Balik Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Sukolilo, Pati

22 Juni 2024   18:19 Diperbarui: 22 Juni 2024   18:27 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kasus main hakim sendiri sering terjadi di daerah-daerah dengan kepercayaan rendah pada sistem hukum dan di mana masyarakat merasa tidak mendapatkan keadilan yang semestinya. Reaksi ini dapat menyebabkan penurunan kohesi sosial dan memicu peningkatan ketegangan dalam komunitas." (Matt Bowden dan John R. Topping)

Kasus pengeroyokan yang menimpa BH di Desa Sumber Suko, Sukolilo, Pati merupakan contoh tragis dari bagaimana kesalahan persepsi dan atribusi dapat berujung pada tindak kekerasan dan ketidakadilan. Kejadian ini mengingatkan kita pada pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai proses kognitif yang mempengaruhi persepsi sosial dan keputusan kelompok. Kesalahan atribusi fundamental memainkan peran besar dalam kasus ini. Warga yang melihat BH membuka mobil yang terparkir mungkin langsung menganggapnya sebagai pencuri, tanpa mempertimbangkan bahwa dia mungkin adalah pemilik sah mobil tersebut.

Dalam situasi darurat atau stres, orang cenderung membuat keputusan cepat berdasarkan informasi yang tersedia, sering kali dengan mengandalkan stereotip dan asumsi. Ini menunjukkan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dari penilaian terburu-buru dan perlunya verifikasi informasi sebelum mengambil Tindakan. Tulisan ini akan menguraikan kronologi kejadian, mengaitkan fenomena tersebut dengan konsep-konsep kognisi sosial, serta dampaknya pada masyarakat.

Kronologi Kejadian

Pada Kamis, 6 Juni 2024, BH, seorang pria berusia 52 tahun, ditemukan tewas di Desa Sumber Suko setelah dituduh mencuri mobil. BH sebenarnya bermaksud mengambil kembali mobil Honda Mobilio miliknya yang hilang. Dia bersama tiga temannya pergi ke wilayah Pati dengan mengendarai Toyota Sigra untuk menemukan mobil tersebut. Sesampainya di Sukolilo, BH menemukan mobilnya yang terparkir di halaman depan rumah AG dan langsung membukanya dengan kunci cadangan. Sementara BH mengendarai Mobilio, tiga temannya mengendarai Sigra. Dalam perjalanan, mereka terpisah, dan BH dikejar massa yang meneriakinya sebagai pencuri.

Setelah terjadi pengejaran, BH diserang oleh massa yang salah mengira dia sebagai pencuri mobil. Akibat penganiayaan tersebut, BH tewas di tempat. Polisi kemudian menangkap tiga pelaku dan memintai keterangan dari 19 saksi untuk mengungkap kejadian secara menyeluruh.

Dampaknya, para pengusaha rental mobil kini mulai memasukkan penyewa dengan KTP asal Pati dan tujuan ke Pati ke dalam daftar hitam. Banyak pengusaha rental merasa khawatir akan mengalami nasib yang sama dengan pemilik rental yang meninggal di Pati. Sebagai contoh, Erwin Rent Car Jogja telah memutuskan untuk mem-blacklist semua pelanggan dengan KTP Pati dan tidak akan menerima layanan antar/jemput atau sewa mobil yang menuju ke Pati. Erwin juga akan menolak semua permintaan untuk antar jemput atau sewa mobil menuju ke Pati dan akan mengembalikan uang secara penuh kepada mereka yang sudah terlanjur memesan.

Tidak hanya pengusaha rental mobil yang terpengaruh, namun banyak bisnis lokal lainnya juga mengalami penurunan permintaan dan pendapatan. Reputasi negatif yang menyelimuti daerah Pati membuat konsumen dan mitra bisnis enggan berinteraksi atau melakukan transaksi dengan bisnis yang berlokasi di sana.

Klub sepak bola di Pati juga mengalami kesulitan mencari sponsor. Dampak ini disebabkan oleh reputasi negatif yang dihasilkan oleh kejadian ini. Masyarakat telah meminta agar klub sepak bola di Pati tidak menerima sponsor dari perusahaan yang berhubungan dengan Pati, karena khawatir akan mengalami hal serupa dengan bos rental yang tewas di Pati. Organisasi besar seperti Muhammadiyah juga menunjukkan keprihatinan mereka terhadap kejadian ini. Beberapa anggota Muhammadiyah menolak untuk menjadi sponsor bagi klub sepak bola yang terlibat atau terdampak oleh insiden tersebut, yang semakin memperberat beban klub dalam mencari dukungan finansial.

Kasus pengeroyokan ini menjadi viral di media sosial, memicu berbagai komentar dan reaksi dari netizen. Berita dan opini yang tersebar luas ini turut memperburuk citra Pati di mata publik, serta memperpanjang dampak negatif terhadap masyarakat dan bisnis lokal.

Sebagai respons terhadap meningkatnya kejahatan di sekitar lokasi, kepolisian melakukan razia terhadap mobil dan motor bodong di Sumbersoko Sukolilo. Tindakan ini bertujuan untuk menekan angka kriminalitas dan memulihkan rasa aman di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun