Deindividuasi
Deindividuasi adalah fenomena di mana individu dalam kelompok besar kehilangan rasa individualitas mereka dan menjadi lebih anonim. Dalam kondisi deindividuasi, orang sering merasa kurang bertanggung jawab atas tindakan mereka, yang dapat mengarah pada perilaku agresif dan tidak terkendali. Fenomena deindividuasi yang dijelaskan oleh Zimbardo (1969) menunjukkan bahwa dalam kelompok besar, individu cenderung kehilangan rasa tanggung jawab pribadi dan bertindak lebih agresif.
Dalam kasus ini, massa yang mengejar dan menyerang BH mungkin mengalami deindividuasi, di mana mereka merasa lebih berani untuk bertindak keras karena mereka adalah bagian dari kelompok besar. Ini menyoroti perlunya intervensi yang efektif untuk mengendalikan kerumunan dan mencegah kekerasan kelompok.
Konformitas
Konformitas adalah proses di mana individu menyesuaikan sikap, keyakinan, dan perilaku mereka agar sesuai dengan norma kelompok. Ketika beberapa individu dalam massa mulai menyerang BH, lainnya mungkin merasa terdorong untuk mengikuti meskipun mereka tidak yakin tentang kesalahan BH. Tekanan untuk konformitas sosial dan ketakutan akan ostrasisme dapat membuat individu bertindak melawan penilaian pribadi mereka sendiri.
Dampak Psikologis dan Sosial
Trauma Kolektif
Peristiwa seperti ini tidak hanya meninggalkan trauma pada keluarga korban tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Kekerasan yang terjadi di depan umum bisa menimbulkan rasa ketidakamanan dan ketidakpercayaan antarwarga. Trauma kolektif ini dapat memperkuat stereotip negatif dan meningkatkan ketegangan sosial. Sesuai dengan yang dijelaskan oleh Reicher, Spears, dan Postmes (1995), kasus ini menyebabkan trauma kolektif di masyarakat, yang memperkuat ketidakpercayaan dan ketegangan sosial.
Stigma dan Diskriminasi
Dampak lainnya adalah stigma yang berkembang terhadap pihak-pihak tertentu. Dalam kasus ini, polisi daerah Pati mengalami tekanan dari masyarakat yang menuntut agar mereka dipersulit saat naik jabatan. Masyarakat juga meminta agar klub sepak bola di Pati tidak menerima sponsor dari perusahaan yang terkait dengan daerah tersebut karena kekhawatiran akan mengalami nasib serupa dengan BH. Ini menunjukkan bagaimana suatu insiden bisa memicu diskriminasi yang meluas dan tidak rasional.
Tindakan Kepolisian dan Preventif