Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Luka Lama Hadir Kembali di Piala Eropa 2024

2 Juli 2024   12:04 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:08 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mirlind Daku, striker Albania disanksi dua laga karena pimpin nyanyian anti Serbia. | Foto: The Guardian

Alhasil, Albania masih memiliki luka yang cukup dalam dengan Serbia. Setelah itu, Yugoslavia benar-benar runtuh dan kini terbagi menjadi tujuh negara yaitu Kroasia, Slovenia, Bosnia Herzegovina, Makedonia Utara, Montenegro, Serbia, dan Kosovo. 

Di luar konflik tersebut, sepak bola merupakan salah satu cara untuk mempersatukan sebuah bangsa. Dalam satu tim, terdapat berbagai orang dengan latar belakang berbeda. Tetapi bisa bersatu dengan sepak bola.  

Dengan sepak bola, seluruh orang di dunia bisa satu suara menyuarakan kemanusiaan. Seharusnya pesan tersebut tidak hanya datang dari pemain, tetapi bagi seluruh kalangan termasuk suporter. 

Sepak bola adalah olahraga populer di dunia. Tentu hal itu menjadi efektif dalam menyuarakan perdamaian. Khususnya bagi negara yang memiliki konflik panjang. 

Salah satu yang bisa diupayakan adalah dengan menjadi tuan rumah bersama. Misalnya di Piala Dunia 2002 yang digelar di Korea Selatan dan Jepang. 

Kedua negara itu memiliki sejarah yang kurang baik. Mungkin saja upaya yang sama bisa dilakukan dengan menyatukan negara Balkan dalam satu event besar seperti Piala Dunia. 

Mengingat, di Piala Dunia 2026 nanti peserta semakin banyak, tuan rumah pun demikian. Mungkin hal itu bisa dicoba di negara Balkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun