Tak lupa pada tahun 1995-1998 terjadi pemberontakan di Kosovo. Saat itu, Albania memasok persenjataan Kosovo karena banyak warga Kosovo yang beretnis Albania.Â
Alhasil, Albania masih memiliki luka yang cukup dalam dengan Serbia. Setelah itu, Yugoslavia benar-benar runtuh dan kini terbagi menjadi tujuh negara yaitu Kroasia, Slovenia, Bosnia Herzegovina, Makedonia Utara, Montenegro, Serbia, dan Kosovo.Â
Di luar konflik tersebut, sepak bola merupakan salah satu cara untuk mempersatukan sebuah bangsa. Dalam satu tim, terdapat berbagai orang dengan latar belakang berbeda. Tetapi bisa bersatu dengan sepak bola. Â
Dengan sepak bola, seluruh orang di dunia bisa satu suara menyuarakan kemanusiaan. Seharusnya pesan tersebut tidak hanya datang dari pemain, tetapi bagi seluruh kalangan termasuk suporter.Â
Sepak bola adalah olahraga populer di dunia. Tentu hal itu menjadi efektif dalam menyuarakan perdamaian. Khususnya bagi negara yang memiliki konflik panjang.Â
Salah satu yang bisa diupayakan adalah dengan menjadi tuan rumah bersama. Misalnya di Piala Dunia 2002 yang digelar di Korea Selatan dan Jepang.Â
Kedua negara itu memiliki sejarah yang kurang baik. Mungkin saja upaya yang sama bisa dilakukan dengan menyatukan negara Balkan dalam satu event besar seperti Piala Dunia.Â
Mengingat, di Piala Dunia 2026 nanti peserta semakin banyak, tuan rumah pun demikian. Mungkin hal itu bisa dicoba di negara Balkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H