Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Pertiwi Jadi Lumbung Gol di Piala Asia U17 dan Kebijakan PSSI yang Terlalu Patriakis

10 Mei 2024   10:20 Diperbarui: 10 Mei 2024   19:14 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan gol Claudia Scheunemann dalam laga Grup Piala Asia U17 Putri 2024 antara timnas U17 Putri Indonesia vs FIlipina. | Dok. PSSI via KOMPAS.COM

Melihat pernyataan sang pelatih, saya sendiri ikut terenyuh dengan kondisi itu. Garuda Pertiwi bak turun ke medan perang dengan senjata sendok dan garpu. Sementara lawan sudah dibekali senjata yang jauh lebih canggih. 

Liga Putri ke Mana? 

Seingat saya, Timnas Putri dalam beberapa kejuaraan selalu menjadi lumbung gol. Entah di kompetisi ASEAN atau Asia. Mengapa ini bisa terjadi? 

Tentu jawabannya simpel, yaitu tidak ada Liga Putri. Bayangkan saja, pemain bisa mendapatkan jam terbang lewat kompetisi reguler. Dari situ, sentuhan mereka akan terus terjaga dan stabil. 

Lalu, bagaimana pemain bisa mendapatkan itu semua jika liga saja tidak ada? Maka jangan heran jika Garuda Pertiwi selalu menjadi lumbung gol karena kurangnya menit bermain di kompetisi lokal. 

Jika kita ingat kembali, terakhir kali kita memiliki Liga Putri adalah tahun 2019! Setelah itu tidak ada lagi. PSSI seolah-olah hanya peduli pada pembinaan sepak bola pria dan mengkerdilkan sepak bola wanita. 

Di tangan Erick Thohir pun entah kapan Liga Putri akan bergulir. Erick berujar Liga Putri belum bisa bergulir tahun 2024 dengan alasan ingin ada kompetisi yang berkelanjutan. 

Langkah awal yang diambil ialah dengan membentuk fondasi timnas saat ini. Pertanyaan mendasarnya adalah darimana PSSI mendapatkan pemain jika liganya tidak ada? 

Seharusnya untuk membentuk timnas yang kuat dengan menjalankan liga lebih dulu, bukan dibalik. 

Jika dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, liga putri kita teringgal jauh. Bahkan kalah dari Timor Leste. 

Sejauh ini, Thailand dan Philipina menjadi dua negara yang memiliki wadah untuk itu. Di duna negara itu, setidaknya ada 10 klub yang berpartisipasi. 

Jadi, jangan heran jika kita dibantai Philipina di laga perdana karena mereka sudah memiliki kompetisi reguler. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun