Lima penendang Indonesia yaitu, Dewangga, Akhan Fikri, Frenky Misa, Ramadhan Sananta, dan Stroyer sukses merebut jala gawang Vietnam.Â
Tapi, kita dikejutkan dengan penendang keenam. Rupanya STY memilih Ernando Ari untuk menjadi eksekutor.Â
Sayangnya tendangan Ernando berhasil ditepis kiper. Dengan hasil itu, Vietnam berhasil keluar sebagai juara.Â
Lalu, mengapa STY memilih Ernando Ari padahal masih ada pemain lain? Terkait ini, STY pun buka suara.Â
Menurut STY, saat adu penalti kondisi memang tak ideal. Banyak pemain yang kurang bugar. Di sisi lain, pada sesi latihan Ernando Ari memang siap untuk jadi penendang penalti.Â
Indonesia hanya memiliki lima pemain pengganti sementara Vietnam lebih banyak. Bagi STY, itu keuntungan yang dimiliki Vientam.Â
"Vietnam U-23 punya lebih banyak pemain dan itu yang menjadi keunggulan mereka. Penjaga gawang (Ernando Ari) berlatih tendangan penalti pada sesi latihan, tetapi dalam pertandingan sebenarnya ceritanya berbeda," sambungnya.
ApresiasiÂ
Meski gagal, kita harus tetap mendukung Enrnado karena kondisi tim yang tidak ideal mengharuskannya mengambil tanggung jawab tersebut.
Dengan kata lain, dengan siapnya Ernando Ari menjadi penendang penalti, maka ia siap juga dengan risikonya yaitu gagal atau berhasil. Nyatanya, ia gagal.Â
Tapi kita juga jangan lupakan aksi Ernando sepanjang laga. Ingat, banyak penyelamatan penting yang dilakukan Ernando pada laga ini.Â
Jangan sampai satu kesalahan membuat banyak penyelamatannya dilupakan. Orang lupa, jika bukan Ernando yang menjadi kiper bukan tidak mungkin adu penalti tidak akan terjadi.Â