Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Fenomena Artis Nyaleg: Komoditas Politik dan Gagalnya Kaderisasi Partai

16 Mei 2023   13:52 Diperbarui: 17 Mei 2023   03:06 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Ahmad Dhani, Al Ghazali dan El Rumi, resmi bergabung dengan Partai Gerindra, Kamis (27/4/2023) malam. (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Untuk itu, partai politik harus memiliki standar tinggi bagi siapa saja yang ingin nyaleg. Tentu adanya standar tersebut adalah sebagi penyaring agar partai politik bisa memberikan opsi calon pemimpin yang berkualitas. 

Tidak hanya itu, memanfaatkan popularitas dan modal yang kuat justru bisa merusak potensi seseorang yang memang cakap di sana. Saya sendiri memiliki kawan yang terjun ke partai politik sejak lama. 

Tapi, ia tidak kunjung juga nyaleg bahkan untuk tingkat daerah. Padahal kawan saya adalah kader yang memulai dari nol. Tapi, kalah dengan orang-orang yang memiliki popularitas tinggi dan modal kuat. 

Jika proses rekrutmen politik terus seperti ini, maka jangan heran jika satu partai tidak akan memiliki kader yang kuat untuk jadi pemimpin di masa mendatang. 

Bisa kita saksikan dalam kontestasi politik nasional beberapa partai politik justru mencalonkan kader lain. Atau mencalonkan mereka yang tidak terafiliasi dengan partai manapun. 

Hal itu menunjukkan bahwa ada yang salah dalam proses kaderisasi partai. Jika terus demikian, maka kualitas pemimpin dan demokrasi kita akan mundur karena pemilih hanya akan memilih siapa yang paling tenar dibanding siapa yang memiliki kapasitas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun