Setelah satu minggu, manga Blue Lock akan rilis beberapa hari ke depan. Pada chapter 213 kemarin, kita tahu asal muasal mengapa Isagi bisa menendang dengan kaki kirinya.Â
Ternyata Isagi melakukan latihan intens dengan eks tim Z yaitu Kunigami, Chigiri, dan Bachira. Empat sekawan ini lalu bertanding 2 vs 2.
Pada momen inilah Isagi mampu menggunakan kaki kirinya sama baik dengan kaki kanannya.Â
Nah, pada chapter kali ini akan diulas kelanjutan chapter 213. Berikut ulasan bocoran Blue Lock chapter 214.
Isagi untuk pertama kalinya berhasil mencetak gol bagi Bastard Munchen. Hal itu membuat Bastard sementara unggul 1-0 atas Ubers.Â
Aiku masih tidak percaya jika Isagi bisa berevolusi dengan cepat hanya dalam beberapa hari. Apalagi, Isagi mampu menggunakan kaki kirinya.Â
Setelah itu, Lorenzo mendekati Isagi dan berkata jika harga pasar Isagi saat ini bisa mencapai 50 juta. Lebih lanjut, Lorenzo menyebut jika Isagi dan Micha sama-sama kartu AS dalam tim.Â
Tapi, Isagi justru berkata pada Lorenzo agar tidak salah menilai. Isagi menyebut Lorenzo si zombie.Â
Lorenzo lalu menjawab, "jangan terlalu sombong dengan tipuan itu." Tentu yang dimaksud Lorenzo adalah trik Isagi saat menenang dengan kaki kiri. Bisa jadi, Lorenzo sudah tahu rahasia senjata baru Isagi.Â
Setelah berbicara sebentar dengan Isagi, Lorenzo kemudian berbicara dengan timnya. Game kemudian dimulai kembali. Kali ini, Ubers melakukan pressing yang ketat.Â
Sementara itu, Isagi yang berhasil mencetak gol berusaha mencuri kesempatan kedua untuk mencetak gol lagi.Â
Bagaimanapun juga, Isagi sangat memerhatikan dengan apa yang dikatakan oleh Lorenzo. Ubers kali ini tidak terlalu agresif dan serangannya pun melambat.Â
Ubers perlahan membangun serangan agar tidak mudah kehilangan bola. Isagi berpikir di suatu tempat ia akan menyerang, dan titik awal itu mungkin saja ada di Barou. Sama seperti gol pertama yang mana Isagi berhasil mencuri bola dari Barou.Â
Blue Lock dan pemain Jepang U-20 yang memilih Italy, akhirnya bertemu dengan "sang master" yaitu Snuffy. Sepertinya ini adalah panel kilas balik ketika pemain Jepang memilih Ubers.Â
Dalam pertemuan itu, Snuffy bertanya, "apa arti sepak bola menurut kalian". Sendou lalu menjawab, bahwa sepak bola adalah impiannya.Â
Sementara Aryuu menyebut jika sepak bola adalah satu-satunya pilihan, dan Aiku menjawab jika sepak bola adalah sesuatu yang layak untuk mempertaruhkan hidup.Â
Snuffy lalu menjawab, "bagaimana jika itu tidak menjadi kenyataan? Jika kalian gagal dalam sepak bola, apakah kalian akan meninggalkannya? Tidak ada salahnya jika kalian bergairah dengan sepak bola."
Lebih lanjut, "tapi jika tiba saatnya kalian tidak bisa bermain bola karena cedera atau masalah lainnya, apa yang akan kalian lalukan?"
Menurut Snuffy, orang-orang tidak bisa menjawab pertanyaan ini jika hanya mengejar mimpi semata. Seseorang profesional pasti mengatakan ingin menang.Â
Itulah bagaimana kalian bisa dibayar, bisa makan. Menurut Snuffy, kita tidak bisa lari dari kenyataan. Sepak bola adalah pekerjaan atau bisnis. Ubers adalah perusahaan dan pemain adalah pekerja.Â
Snuffy juga menyebut jika ia telah mengambil data pemain, taktik bermain, baik itu bertahan maupun menyerang. Aiku heran Snuffy telah memikirkan semuanya.Â
Jadi, bagi Snuffy sepak bola itu adalah bisnis dan pemain hanyalah karyawan. Sepak bola adalah sebuah pekerjaan.
Mendengar itu, Aiku menyebut jika ia telah datang ke tempat yang gila. Tapi, Niko sangat tertarik, ia menyebut jika taktik berdasarkan kualitas individu satu sama lain. Tentu hal itu berbeda dengan pola pada umumnya.Â
Panel kembali ke pertandingan. Isagi masih berusaha mencuri bola. Seperti yang telah diprediksinya yang akan mencuri bola dari Barou, Sendou lantas mengoper bola pada Barou. Akan tetapi, tiga pemain Ubers berlari mendekati Isagi.Â
Isagi menyebut ketika ia berhasil mendapat bola, para pemain Ubers melakukan pressing tinggi dan kecepatannya pun meningkat, semua pemain bekerja sama. Isagi masih belum memahami gaya baru dari Ubers kali ini.Â
Isagi bahkan tidak bisa memanfaatkan kemampuan matanya untuk mengamati lapangan. Ia hanya bisa mempertahankan bola. Tapi, tiba-tiba Niko mencuri bola dari Isagi.Â
Isagi tidak percaya jika semua gerakannya telah dibaca. Isagi menyebut jika Ubers telah melakukan hal berbeda. Pertama, memperlambat tempo, kedua, ketika bola berhasil dicuri, maka pressing semakin tinggi dan kecepatan pun tinggi. 11 pemain Ubers seperti menyatu dalam satu kesatuan.Â
Kini, kekuatan tim Ubers mulai terlihat. Sementara Bastard justru lebih banyak mengandalkan individu pemain.Â
Nah, itulah untuk pembahasan bocoran chapter 214 kali ini. Chapter akan rilis dua atau tiga hari ke depan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI