Sementara itu, Isagi yang berhasil mencetak gol berusaha mencuri kesempatan kedua untuk mencetak gol lagi.Â
Bagaimanapun juga, Isagi sangat memerhatikan dengan apa yang dikatakan oleh Lorenzo. Ubers kali ini tidak terlalu agresif dan serangannya pun melambat.Â
Ubers perlahan membangun serangan agar tidak mudah kehilangan bola. Isagi berpikir di suatu tempat ia akan menyerang, dan titik awal itu mungkin saja ada di Barou. Sama seperti gol pertama yang mana Isagi berhasil mencuri bola dari Barou.Â
Blue Lock dan pemain Jepang U-20 yang memilih Italy, akhirnya bertemu dengan "sang master" yaitu Snuffy. Sepertinya ini adalah panel kilas balik ketika pemain Jepang memilih Ubers.Â
Dalam pertemuan itu, Snuffy bertanya, "apa arti sepak bola menurut kalian". Sendou lalu menjawab, bahwa sepak bola adalah impiannya.Â
Sementara Aryuu menyebut jika sepak bola adalah satu-satunya pilihan, dan Aiku menjawab jika sepak bola adalah sesuatu yang layak untuk mempertaruhkan hidup.Â
Snuffy lalu menjawab, "bagaimana jika itu tidak menjadi kenyataan? Jika kalian gagal dalam sepak bola, apakah kalian akan meninggalkannya? Tidak ada salahnya jika kalian bergairah dengan sepak bola."
Lebih lanjut, "tapi jika tiba saatnya kalian tidak bisa bermain bola karena cedera atau masalah lainnya, apa yang akan kalian lalukan?"
Menurut Snuffy, orang-orang tidak bisa menjawab pertanyaan ini jika hanya mengejar mimpi semata. Seseorang profesional pasti mengatakan ingin menang.Â
Itulah bagaimana kalian bisa dibayar, bisa makan. Menurut Snuffy, kita tidak bisa lari dari kenyataan. Sepak bola adalah pekerjaan atau bisnis. Ubers adalah perusahaan dan pemain adalah pekerja.Â
Snuffy juga menyebut jika ia telah mengambil data pemain, taktik bermain, baik itu bertahan maupun menyerang. Aiku heran Snuffy telah memikirkan semuanya.Â