Menerima kondisi kita bukan berarti hidup tidak memiliki visi atau tidak bermakna. Hal itu jauh lebih bahagia jika kita harus mengejar standar hidup luar biasa sebagaimana pada umumnya.Â
Hidup biasa saja bukan berarti tidak bermakna. Biasa itu istimewa. Lalu bagaimana caranya? Jelas kita harus memaknai ulang apa itu luar biasa.Â
Yang bisa memaknai itu adalah diri sendiri tentu dengan memerhatikan kapasitas. Jadi, sebaiknya kita membandingkan dengan diri sendiri. Cara ini jauh lebih bahagia jika ukuran hidup orang lain adalah acuannya.Â
Hiduplah untuk diri sendiri bukan untuk memenuhi standar kehidupan masyarakat. Membandingkan dengan diri sendiri jauh lebih bahagia. Ingat, setiap orang memiliki privilese masing-masing.Â
Jadi, marilah kita maknai ulang apa itu hidup luar biasa. Menjadi medioker tidak ada salahnya selama kita bahagia dengan standar kebahagiaan versi diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H