Kecenderungan untuk arogan semakin tinggi. Hal ini bisa dilihat dari kovoi Moge yang dinilai arogan karena melanggar hak orang lain.Â
Faktor lainnya adalah karena mereka menjadi bagian organisasi atau instansi tertentu. Sudah lumrah kita temukan seorang istri pejabat atau istri dari instansi penegak hukum selalu arogan di jalanan karena sekali lagi, secara power mereka kuat sehingga dengan power itu bisa mengintimidasi orang lain.Â
Maka, komplit sudah jika ada pengendara mobil mewah plus ia merupakan bagian dari organisasi atau instansi tertentu. Jelas kecenderungan untuk arogan semakin kuat.Â
Padahal ada degradasi moral dari mereka. Meski status sosial tinggi, atau menjadi bagian organisasi tertentu. Tapi pemahaman soal berkendara masih kurang sehingga mereka abai.Â
Memiliki status sosial tinggi atau kendaraan mewah ternyata membuat seseorang hilang akal sehatnya.Â
Efek jera
Kejadian di atas bukan yang pertama kali dan terus berulang. Artinya, ada satu hal yang membuat kejadian itu tak juga mereda yakni minimnya penegakkan hukum.Â
Saya yakin, orang-orang yang memiliki kendaraan mewah tersebut sudah paham etika berkendara. Apalagi, untuk bisa berkendara harus memiliki izin. Tapi, jika tidak ada efek jera, maka kejadian serupa akan terus terjadi.Â
Untuk itu, dalam kasus ini maka penegakkan hukum harus lebih ditekankan. Longgarnya penegakkan hukum pada mereka hanya akan menambah privilese mereka saja dan membuat mereka semakin arogan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H