Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Di Balik Malasnya Orang Indonesia Jalan Kaki, Ada Tata Kota yang Buruk

18 Oktober 2022   09:59 Diperbarui: 27 Oktober 2022   13:27 1944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia menduduki peringkat nomor 1 sebagai negara yang paling malas kaki. |(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Hal itu kembali menegaskan bahwa keberadaan pejalan kaki tidak mendapat perhatian. Pejalan kaki masih belum dianggap sebagai moda transportasi oleh pemerintah.

Padahal dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pejalan kaki menjadi elemen penting dalam lalu lintas. Untuk itu, sepatutnya hak pejalan kaki harus diperhatikan.

Jika keberadaan trotoar nyaman, bahkan di sisi-sisinya ditumbuhi pohon rindang dan lampu gemerlapan. Tentu orang-orang juga akan bersedia berjalan kaki karena nyaman.

Oleh karena kondisi itu sulit didapat, masyarakat akhirnya beralih pada moda transportasi lain salah satunya sepeda motor. Selain itu, sepeda motor juga terbilang murah dan bisa dikredit.

Kemudahan memiliki sepeda motor itulah yang membuat orang enggan jalan kaki. Dilansir dari kompas.com jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 149.707.589 unit.

Sepeda motor menjadi kendaraan paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan angka pengguna 119.536.624 unit. Nah, banyaknya pengguna sepeda motor juga tentu akan menyumbang pajak pada negara yang cukup besar.

Menjelang akhir tahun 2019 saja jumlah pajak kendaraan bermotor di Jakarta Barat saja mengalami peningkatan 77,4 persen atau sekitar Rp 1.522.728.837.357.

Itu di Jakarta Barat, apalagi di Indoensia tentu jumlah pajak akan semakin besar. Tak heran jika negara seolah memelihara hal ini dan terus melanggengkan budaya naik kendaraan pribadi.

Tentu hal ini berbeda dengan Jepang. Di Jepang, kebanyakan warga negaranya memilih berjalan kaki dan memakai angkutan umum. Kebiasaan berjalan kaki sudah ditanamkam sejak dini pada anak-anak di Jepang.

Selain itu, keberadaan trasnportasi umum yang nyaman juga membat warga Jepang gemar berjalan kaki. Lebih jauh dari itu, alasan lainnya adalah karena mengurus surat kendaraan bermotor di sana sulit dan mahal.

Dengan kondisi demikian, akhirnya orang Jepang memilih berjalan kaki atau naik sepeda. Kemudian untuk melestarikan kebiasaan berjalan kaki itu disokong dengan kualitas tranportasi publik yang nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun