Lantas apa yang membuat masyarakat Indonesia malas berjalan kaki? Tentu banyak alasan yang membuat masyarakat Indonesia enggan berjalan kaki.
Salah satunya tak lain adalah kebijakan pemerintah sendiri. Selain kebijakan, tentu cuaca juga berpengaruh. Seperti yang diketahui, cuaca yang panas sangat tidak nyaman jika harus berjalan kaki.
Selain permasalahan cuaca, faktor lain yang membuat masyarakat Indonesia berjalan kaki adalah fasilitas pedestrian yang buruk.
Di beberapa daerah, masih banyak trotoar yang tidak layak untuk dipakai jalan kaki. Misalnya banyak pengendara sepeda motor yang sengaja memakai trotoar agar terhindar dari macet.
Belum lagi masih banyak parkir liar di area trotoar yang membuat pejalan kaki semakin enggan berjalan kaki. Nah, selain itu adanya tiang listrik di tengah-tengah trotoar juga menjadi pertanyaan sendiri.
Paling parah adalah trotoar sudah dipakai untuk pedagang kaki lima. Tentu kondisi di atas membuat orang Indonesia makin malas berjalan kaki.Â
Padahal trotoar adalah hak pejalan kaki yang diatur dalam Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jadi, dengan melihat kondisi di atas banyak hak pejalan kaki yang direnggut.
Kondisi itulah yang membuat orang Indonesia makin malas berjalan kaki. Selain itu, berjalan kaki di trotoar bisa menjadi ancaman tersendiri.
Tentu kita masih ingat dengan kecelakaan di Tugu Tani pada tahun 2012 lalu. Pada saat itu, sembilan pejalan kaki harus tewas karena kecelakaan itu. Hal tersebut menegaskan selain tidak nyaman, jalan kaki di Indonesia juga tidak aman.
Lebih jauh dari itu, angka kematian pejalan kaki di seluruh dunia mau pun di Indonesia mengejutkan. Untuk itu, perlu ada kesadaran dari pemerintah untuk melindungi para pejalan kaki.
Data WHO pada tahun 2013 menyatakan jumlah kematian pada pejalan kaki mencapai 30 persen dari 3.675 kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2013.