Faktor ketiga, peningkatan polutan udara PM2.5 memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan kadar uap air di udara.
Faktor keempat, kelembapan udara yang tinggi menyebabkan munculnya lapisan inversi yang dekat dengan permukaan.
Adanya lapisan inversi membuat polutan udara PM2.5 tertahan dan tidak bisa bergerak ke lapisan udara yang lain.
Kualitas udara yang buruk tentu memiliki pengaruh negatif bagi sebagian orang, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit pernafasan.
Polutan udara PM2.5 yang berukuran kecil akan dengan mudah masuk ke saluran pernafasan dan dapat menyebabkan infeksi mau pun gangguan pada paru-paru.
Di usianya yang ke-495 tahun, warga Jakarta justru mendapat hadiah ulang tahun yang tidak menyenangkan, yaitu kualitas udara yang buruk.
Dengan kondisi udara yang buruk, tentu masyarakat tidak bisa mendapatkan pasokan udara segar. Hanya untuk menghirup udara segar saja seakan jadi hal langka di Jakarta.
Rasanya wajar jika warga Jakarta meminta kado ulang tahun berupa kualitas udara yang sehat. Sehingga mereka tidak akan meninggalkan kota tiap pekan demi mencari udara segar.
Peran kita
Tidak sepenuhnya kualitas udara yang buruk merupakan kesalahan penanganan dari pemerintah. Terciptanya udara yang sehat tidak hanya didukung oleh regulasi yang kuat dari pemerintah. Tapi harus ada keharmonisan dengan masyarakat.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu faktor yang membuat udara di Jakarta buruk adalah emisi yang dihasilkan transportasi. Pada titik inilah kita harus sadar sebaiknya memilih memakai transportasi umum.
Padahal pemerintah tengah berbenah memperbaiki sektor ini agar masyarakat lebih memilih transportasi umum. Beberapa fasilitas juga ditingkarkan demi menciptakan kenyamanan pengguna.