Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuah Magis Pawang Hujan di MotoGP Mandalika

21 Maret 2022   14:41 Diperbarui: 21 Maret 2022   20:34 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi pawang hujan dalam gelaran MotoGP Mandalika menuai perhatian publik. | Source: twitter.com/motogp

Para petugas yang menyiram lapangan itu akhirnya mencari rumah penduduk sekitar untuk berteduh. Namun, yang terjadi berikutnya di luar dugaan mereka.

Ternyata di sekitar lapangan tidak hujan. Yang hujan hanya di lapangan saja. Sungguh aneh. Dan satu hal lagi, apa yang dikatakan Kiai As’ad terbukti: presiden tidak jadi mendarat di lapangan itu dan memiilih tempat lain.

Itulah salah satu kisah yang mungkin sudah pernah kita dengar sebelumnya. Entah dengan cara apa beliau-beliau berkomunikasi dengan alam, yang jelas perihal pengendali cuaca bukan hal baru.

Pawang Hujan di Negara Lain

Mungkin, sebagian dari kita percaya jika pawang hujan hanya ada di Indonesia. Nyatanya tidak, di negara lain hal serupa juga dikenal.

Di Afrika Selatan, sekelompok peneliti pernah menemukan sebuah situs pengendalian hujan yang tinggi. Situs itu pada zaman dulu digunakan untuk meminta atau menghentikan hujan.

Para dukun di sana kemudian naik ke puncak dan melakukan ritual di sana. Tak lupa, dalam ritual itu para dukun tersebut membakar sisa-sisa hewan sebagai bagian dari ritual mereka.

Orang-orang yang melakukan ini adalah pribumi yang tinggal di San, sebuah daerah di Selatan Afrika yang kesehariannya berburu dan pengumpul.

Lain lagi di Jepang, meski Jepang begitu maju dari sisi teknologi, akan tetapi kebudayaannya masih mereka rawat dengan baik. Begitu juga dengan pawang hujan.

Di Jepang, ada yang disebut dengan boneka bozu teru teru. Jika diterjemahkan teru berarti cerah dan bozu berarti biksu. Boneka ini dibuat dari tisu atau kain putih.

Boneka penangkal hujan. | Source: republika.co.id
Boneka penangkal hujan. | Source: republika.co.id

Masyarakat Jepang percaya jika boneka tersebut mampu menangkal hujan. Biasanya boneka tersebut digantung di depan rumah dan diringi nyanyian oleh anak-anak saat boneka ini dibuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun