Kemampuan Arhan dalam bertahan dan menyerang sangat baik. Bahkan, ia telah mencetak dua gol di Piala AFF 2020. Pada laga final leg pertama, hilangnya Arhan begitu terasa.Â
Sisi kiri pertahanan Indonesia begitu mudah dieksploitasi. Dua dari empat gol yang diciptakan Thailand lahir di sisi kiri pertahanan Indonesia.Â
Pemain yang berumur 20 tahun tersebut saat ini menjadi pilar utama PSIS Semarang. Sama seperti Ricky Kambuaya, Arhan layak bermain di luar negeri.Â
Kabar baiknya, PSIS hanya akan melepas pemain muda potensial mereka ke luar negeri. Bahkan, mantan pemain Timnas Singapura yaitu Baihaki menyebut bahwa Pratama akan menjadi pemain berkelas di Asia.Â
Setelah memperkuat Timnas Indonesia, nilai pasar Pratama Arhan naik. Dikutip dari transfermarkt, pada 17 Juni 2017, nilai pasar Arhan adalah 4.35 miliar rupiah.Â
Setelah memperkuat Timnas Indonesia, nilai pasar Arhan naik menjadi 5.65 miliar rupiah per 14 Desember 2021. Jika ia terus bermain konsisten, maka bukan tidak mungkin nilai pasar Arhan akan terus naik.Â
3. Alfeandra Dewangga
PSIS Semarang patut bangga dengan pemain mudanya. Pasalnya dua bek asal klub Jawa Tengah itu menjadi pilihan utama Shin Tae-yong.Â
Dewangga selalu menjadi pilihan utama Shin Tae Yong dalam mengawal lini belakang tim garuda. Dewangga kerap duet dengan Rizky Ridho dan pemain senior Fachrudin.Â
Dewangga bermain apik, bahkan ia menjadi alternatif dalam beberapa sektor. Ketika tim menyerang, tidak heran jika Dewangga kerap beralih posisi menjadi gelandang bertahan.Â
Ketika bertahan, Dewangga kembali menjadi bek tengah. Tentu saja posisi itu tidak mudah. Dewangga sejauh ini menjadi pemain dengan sapuan terbanyak di Piala AFF 2020.