Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemain Timnas Indonesia yang Layak Bermain di Luar Negeri

4 Januari 2022   09:56 Diperbarui: 4 Januari 2022   09:57 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2020. | Sumber: Goal Media Indonesia 

Masyarakat Indonesia masih larut dalam suasana Piala AFF 2020. Beberapa pemain mendapat sorotan tersendiri, entah itu dari sisi permainan maupun sisi lain. 

Sisi lain yang dimaksud adalah wajah rupawan punggawa garuda. Nadeo dan Pratama Arhan mungkin menjadi dua pemain yang menjadi magnet bagi kaum hawa. 

Kedua pemain itu mendapat popularitas tinggi. Banyak teman saya yang rata-rata perempuan memasang wajah Arhan dan Nadeo di story medsos mereka. 

Selain pemain yang mendapat popularitas tinggi di mata kaum hawa, hampir semua pemain yang berlaga di Piala AFF kemarin bermain begitu apik. 

Tanpa mengesampingkan pemain lain, ada beberapa pemain yang bermain begitu menonjol. Bahkan, kontribusi pemain tersebut terlihat dalam beberapa laga terakhir.

Bagi saya, pemain yang menonjol ini sudah selayaknya bermain di luar negeri mengikuti jejak Egy Maulana Vikri, Asnawi Mangkualam, dan Witan Sualeman. 

Tentunya dengan bermain di luar negeri dapat meningkatkan kualitas pemain, entah itu dari sisi fisik, kualitas bermain maupun mental bertanding. 

Setidaknya ada tiga pemain yang menurut saya layak bermain di luar negeri. Tentu penilaian ini datang dari pengamatan sendiri. Ini hanya opini pribadi.

1. Ricky Kambuaya

Ricky Kambuaya terpilih sebagai Man Of The Match dalam laga grup B melawan Kamboja. | Sumber: KOMPAS.com
Ricky Kambuaya terpilih sebagai Man Of The Match dalam laga grup B melawan Kamboja. | Sumber: KOMPAS.com

Ricky Kambuaya merupakan salah satu pemain yang begitu menonjol. Perannya di lini tengah tidak tergantikan. Shin Tae Yong bahkan memercayakan lini tengah pada pemain asal Papua tersebut. 

Selama Piala AFF 2020, ia selalu menjadi pilihan utama Shin Tae Yong. Gaya bermain yang kalem, dan tenang adalah ciri khas Ricky Kambuaya. 

Selain itu, kemampuan menyerang dan bertahan pemain satu ini patut diacungi jempol. Ricky kerap menjadi pemutus serangan lawan dan selalu menjadi penghubung di lini tengah dalam menyerang. 

Pada laga melawan Thailand di leg kedua kemarin, ia terpilih menjadi pemain terbaik berkat penampilan apiknya. Dalam laga itu, Ricky berhasil mencetak satu gol. 

Bagi saya, potensi Ricky Kambuaya harus diasah di luar negeri. Persebaya yang menjadi klub Kambuaya saat ini harus melepas pemain berpotensi ini ke luar negeri. 

Tentu jika bermain di luar negeri, maka permainan ia akan jauh lebih berkembang. Jika sudah begitu, tentu timnas kita akan diuntungkan dalam hal ini. 

Selain itu, Ricky Kambuaya sendiri sudah menyatakan diri jika ia siap bermain di luar negeri seandainya Shin Tae Yong merekomendasikan dirinya. 

"Kalau memang saya dibawa Coach Shin-Tae-yong ke luar, tentunya ini sangat baik bagi karier saya dan saya bersedia untuk bermain di luar negeri," sport.detik.com

Sejak bermain di Timnas Indonesia, harga pasaran Ricky Kambuaya juga naik cukup pesat. Sebagaimana dikutip dalam transfermarkt, ketika bermain di Persebaya, nilai pasar Kambuaya adalah 2.17 milyar rupiah pada Juni 2021.

Pada 14 Desember 2021, setelah ia main di Timnas Indonesia, harga pasarnya naik menjadi 3.91 milyar rupiah. Tentu saja hal itu tidak lepas dari permainan konsistennya.

2. Pratama Arhan

Pratama Arhan terpilih menjadi pemain muda terbaik dalam Piala AFF 2020.| Sumber: Instagram.com/pratamaarhan8
Pratama Arhan terpilih menjadi pemain muda terbaik dalam Piala AFF 2020.| Sumber: Instagram.com/pratamaarhan8
Tidak salah jika Pratama Arhan menjadi idola. Hal itu karena ia bermain begitu konsisten selama Piala AFF 2020. Pemain yang berposisi di bek kiri itu menjadi pemain yang tidak tergantikan.

Arhan selalu menjadi pilihan utama Shin Tae Yong untuk mengisi bek kiri. Arhan selalu bermain penuh, hanya satu laga saja ia tidak main. Itupun karena akumulasi kartu kuning. 

Kemampuan Arhan dalam bertahan dan menyerang sangat baik. Bahkan, ia telah mencetak dua gol di Piala AFF 2020. Pada laga final leg pertama, hilangnya Arhan begitu terasa. 

Sisi kiri pertahanan Indonesia begitu mudah dieksploitasi. Dua dari empat gol yang diciptakan Thailand lahir di sisi kiri pertahanan Indonesia. 

Pemain yang berumur 20 tahun tersebut saat ini menjadi pilar utama PSIS Semarang. Sama seperti Ricky Kambuaya, Arhan layak bermain di luar negeri. 

Kabar baiknya, PSIS hanya akan melepas pemain muda potensial mereka ke luar negeri. Bahkan, mantan pemain Timnas Singapura yaitu Baihaki menyebut bahwa Pratama akan menjadi pemain berkelas di Asia. 

Setelah memperkuat Timnas Indonesia, nilai pasar Pratama Arhan naik. Dikutip dari transfermarkt, pada 17 Juni 2017, nilai pasar Arhan adalah 4.35 miliar rupiah. 

Setelah memperkuat Timnas Indonesia, nilai pasar Arhan naik menjadi 5.65 miliar rupiah per 14 Desember 2021. Jika ia terus bermain konsisten, maka bukan tidak mungkin nilai pasar Arhan akan terus naik. 

3. Alfeandra Dewangga

Dewangga saat berhadapan dengan pemain Thailand Chanathip Songkrasin. | sumber: KOMPAS.com
Dewangga saat berhadapan dengan pemain Thailand Chanathip Songkrasin. | sumber: KOMPAS.com

PSIS Semarang patut bangga dengan pemain mudanya. Pasalnya dua bek asal klub Jawa Tengah itu menjadi pilihan utama Shin Tae-yong. 

Dewangga selalu menjadi pilihan utama Shin Tae Yong dalam mengawal lini belakang tim garuda. Dewangga kerap duet dengan Rizky Ridho dan pemain senior Fachrudin. 

Dewangga bermain apik, bahkan ia menjadi alternatif dalam beberapa sektor. Ketika tim menyerang, tidak heran jika Dewangga kerap beralih posisi menjadi gelandang bertahan. 

Ketika bertahan, Dewangga kembali menjadi bek tengah. Tentu saja posisi itu tidak mudah. Dewangga sejauh ini menjadi pemain dengan sapuan terbanyak di Piala AFF 2020.

Tentu saja permainan apik itu membuat nilai pasarnya naik dua kali lipat. Dikutip dari transfermarkt, pada 17 Juni 2021 nilai pasar Dewangga adalah 2.17 miliar rupiah. 

Pada 14 Desember 2021 setelah bermain untuk Timnas Indonesia, nilai pasarnya naik menjadi 4.35 miliar rupiah. Jika terus konsisten, nilai pasar Dewangga akan terus naik. 

Selain itu, ada rumor yang menyebut jika Dewangga dihubungkan dengan klub asal Korea Selatan. Kabarnya klub yang bermain di K-League 2 yaitu Jeonnam Dragons tertarik dengan Dewangga. 

Itulah tiga pemain yang menurut saya layak bermain di luar negeri. Harapannya, pemain muda kita yang memiliki potensi bisa menambah jam terbang di luar negeri.

Selain itu, ada PR besar bagi PSSI untuk meningkatkan kualitas liga Indonesia. Timnas yang baik harus didukung dengan liga yang baik. 

Liga yang baik tentu akan mengasah pemain lokal kita agar tidak kalah saing dengan pemain luar. Selain itu, minimnya striker di tubuh Indonesia menjadi PR.

Setiap klub di Indonesia jarang ada yang memakai pemain lokal. Di sisi lain, manajemen kerap menuntut pelatih untuk meraih gelar juara. 

Tuntutan itulah yang membuat banyak pelatih memakai jasa striker asing daripada lokal, tentu tidak ingin ambil risiko. Lambat laun, striker lokal kita tebenam. 

Harapannya, ada regulasi tersendiri dari PSSI agar klub wajib memainkan striker lokal. Sehingga, ke depannya muncul Boaz Salosa dan Bambang Pamungkas baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun