Singapura berhasil unggul dengan skor 3-0. Dua gol tersebut dicetak dengan skema set-piece yang diakhiri dengan sundulan striker jangkung mereka yaitu Ikhsan Fandi.Â
Tentu saja lini belakang Timnas Indonesia harus waspada. Elkan Baggott yang memiliki postur tinggi harus siap duel udara dengan Ikhsan Fandi. Selain itu, faktor lain yang menguntungkan Singapura adalah waktu istirahat.Â
Mereka memiliki waktu istirahat lebih banyak dari Indonesia. Tentu saja faktor itu cukup untuk memulihkan tenaga pemain. Tentu saja hal itu sudah dipikirkan oleh STY.Â
Menarik dinantikan taktik yang akan dimainkan oleh STY dalam laga nanti. Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan itu kerap merotasi pemain dan gonta-ganti formasi.Â
Hal itu membuat lawan cukup kesulitan membacanya. Harapannya, di laga nanti para pemain kita bisa bermain seperti saat bermain melawan Malaysia dengan pressing ketat.Â
Di luar itu, semoga saja anak asuhan STY bermain tanpa beban dan bisa memberi hiburan bagi pecinta sepak bola tanah air.Â
Laga semifinal nanti, format home and away akan tetap ada. Hanya saja dilakukan di Singapura karena pandemi covid-19. Di luar itu, tidak ada lagi hitungan gol tandang dan kandang.Â
Regulasi terkait penghapusan gol tandang dan kandang termaktub dalam Regulasi Piala AFF 2020 pada poin 15.3.1
Selain itu, waktu tambahan akan diberi di leg kedua jika agregat tetap imbang. Waktu tambahan sendiri yaitu 2x15 menit. Pada masa perpanjangan waktu, tim diperkenankan memasukan satu pemain di luar lima pemain waktu normal.Â
Jika skor masih imbang, maka dilakukan adu penalti dengan lima penendang seperti biasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H