Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Hustle Culture, Budaya Gila Kerja dan Buaian Kesuksesan di Balik Kata Kerja Keras

21 November 2021   11:44 Diperbarui: 7 Desember 2021   19:45 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hustle culture, budaya gila kerja. | sumber: pixabay

Kerja keras AHY yang moncer di partai politik tentu tidak akan sama dengan kerja keras kader yang harus merintis dari bawah. Jadi, dalam membandingkan diri dengan seseorang harus tetap realistis. 

Cara terbaik membandingkan diri adalah dengan diri sendiri. Sejauh mana kita berkembang, apakah hari ini lebih baik dari kemarin atau tidak? Pola berpikir itulah yang harus kita tanamkan. 

3. Mendefinisikan ulang kesuksesan

Sukses memiliki makna luas, jadi ukuran sukses bukan apa yang dikatakan si bos yang dibalut kata kerja keras. Sebaiknya kita harus mendefinisikan ulang apa itu sukses. 

Misalnya berhasil meluangkan waktu olahraga satu minggu sekali, mampu membayar cicilan tanpa macet, atau bisa mengalokasikan uang lebih untuk ditabung

4. Luangkan waktu untuk istirahat 

Bekerja ya sewajarnya, jika ada waktu cuti sebaiknya istirahat. Tubuh kamu bukan robot yang bisa terus diporsir setiap hari. Tubuh kamu memiliki batas kemampuan.

Jadi, untuk mereset agar tubuh kamu kembali fit, cobalah luangkan waktu untuk istirahat. Misalnya bekumpul dengan keluarga atau bersantai menonton film. 

Jadi, itulah beberapa uraian tentang hustle culture. Terima kasih bagi yang sudah membaca artikel ini sampai tuntas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun