Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Konten tentang Kemiskinan Begitu Digemari?

20 Oktober 2021   11:27 Diperbarui: 20 Oktober 2021   12:03 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang membantu tunawisma. Sumber: shutterstock. | via: kaskus.co.id

Sedangkan pasar dari konten semacam itu ya kita sendiri. Tidak ada yang salah dengan konten seperti itu, itu hanya salah satu cara para konten kreator menjual karyanya. 

Lantas, apakah cara tersebut bisa mengurangi kemiskinan? Tentu saja tidak. Masalah kemiskinan begitu kompleks. Pemerataan kebijakan pemerintah, pendidikan, infrastruktur, dan faktor lain adalah masalah yang harus diselesaikan. 

Jadi, konten yang menjual kemiskinan akan terus ada selama pasar dan kemiskinan belum hilang di dunia. Saya pribadi kurang suka dengan konten seperti itu. Begitu juga dengan kompasiana, platform ini adalah agora.

Kita para kompasianer mempunyai strategi masing-masing untuk menjual konten kita. Tentu saja ada pasarnya masing-masing. Jadi, tinggal diri kita lah yang harus pandai memainkan strategi agar orang-orang di sana mau membaca konten kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun