Kaki Sidarta terkena kapak Hajun dan mengeluarkan darah. Sementara Hajun terus saja mengucapkan kata “hukuman.” Kini, selain mata kirinya yang terluka, perut sisi kanan dan kaki kanan Sidarta juga terluka.
Melihat hal tersebut, penonton pihak manusia merasa cemas melihat Sidarta yang terpojok. Sementara penonton para dewa mendukung Hajun, meskipun tidak tahu betul asal usul Hajun darimana.
Hajun sendiri merasa jumawa dan memaksa Sidarta untuk menerima hukuman darinya. Tetapi sidarta menyatakan bahwa tidak ada hal semacam itu. “Ayo jawab aku zeorofuku-chan.” Ucap Sidarta.
Hajun kemudian mengatakan hal yang mengejutkan, Zerofuku yang dimaksud Sidarta telah ia makan. Tentu saja mendengar hal itu Sidarta terkejut.
Menurut Hajun, Zerofuku mempunyai nutrisi yang baik. Mendengar perkataan tersebut Sidarta murka. Tentu saja hal itu mengejutkan semua yang hadir di Valhalla.
Sidarta kemudian menyatakan bahwa dirinya sudah mengambail keputusan yaitu membunuh Hajun. Rokudo, senjata Sidarta yang berubah sesuai dengan emosi sang budha kini telah membuka alam kelima yang disebut alam preta.
Sebagai hasilnya, rokudo berubah menjadi sesuatu yang bahkan tidak mencerminkan Sidarta sama sekali. Senjata tersebut terlihat seperti sinar matahari.
Rokudo berubah menjadi tongkat, kepala tongkat tersebut berubah menjadi kepala singa. Perubahan rokudo tersebut membuat semua yang hadir di Valhalla terkejut termasuk para dewa.
Keduanya kemudian saling menyerang satu sama lain, Sidarta dengan tongkat kepala singa dan Hajun dengan kapaknya.
Kedua senjata tersebut berbenturan satu sama lain. Efek benturan tersebut begitu dasyat.
Hajun terus menyerang Sidarta, sementara Sidarta masih terus bertahan. Sidarta mencoba menyerang, dengan mudah Hajun bisa menghindarinya.
Keduanya saling serang dan saling menghindari satu sama lain. Hajun berhasil menangkis serangan Sidarta dengan sebelah tangannya.