Seseorang yang tadinya merupakan gundik, dengan pendidikan bisa merdeka. Merdeka dalam menentukan sikap, terutama merdeka dalam berpikir, bisa menentukan nasibnya sendiri. Bahkan dari segi pengetahuan melampaui orang terpelajar dalam novel itu.Â
Pengalaman dan ketekunan untuk belajar membuat Sanikem mempunyai pikiran yang moderat. Bahkan pengetahuan Sanikem melebihi guru-guru di HBS sekalipun. Tidak heran si tokoh utama Minke menaruh rasa hormat pada Sanikem meskipun dia seorang nyai.Â
Pendidikan bisa membawa seseorang ke dalam strata sosial yang lebih tinggi. Seseorang biasanya dihormati di masyarakat apabila telah mendapatkan pencapaian tertentu.Â
Atas pencapaian itu, masyarakat kemudian menaruh rasa hormat. Pencapaian tadi bisa berupa ekonomi, jabatan, maupun pendidikan. Sanikem jelas merangsek ke posisi strata sosial atas karena ilmunya, itu adalah buah hasil dari ketekunan belajar.Â
Begitupun dengan kita, meskipun kita terlahir dari keluarga yang sederhan, ekonomi rendah, atau bukan dari golongan darah biru, kisah Sanikem harus kita jadikan panutan.Â
Hal-hal tersebut bukan menjadi alasan untuk tidak berkembang. Salah satu sarana untuk mencapai itu tidak lain adalah pendidikan. Dengan pendidikan, pola pikir bahkan nasib seseorang bisa berubah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H