Tidak hanya makanan dan minuman, di pasar ini juga menyediakan layanan pijat tradisional yang dibedakan antara pijat jaler (laki-laki) dan estri (perempuan). Pengunjung yang membawa anak-anak juga dapat memberi makan kambing dan kelinci, bermain di playground, dan membeli mainan tradisional. Di salah satu sisi tempat ini juga terdapat panggung bambu yang dipergunakan untuk penampilan kesenian tradisional yang berbeda-beda setiap beroperasinya pasar ini, ketika saya ke sana kesenian yang dipertunjukkan adalah karawitan Jawa.
Mengapa Disebut Pasar Keramat?
Di tengah-tengah tempat ini pengunjung dapat melihat makam yang konon dikatakan sebagai makam keramat. Menurut informasi dari warga sekitar, makam tersebut dihormati dan tidak terkesan 'angker', sehingga oleh warga sekitar dipergunakan untuk usaha pariwitasa kreatif dengan cara menciptakan area perdagangan di lingkungan makam keramat, yang selanjutnya disebut dengan Pasar Keramat.
Saran
- Mengunjungi Pasar Keramat dari pagi memungkinkan pengunjung bisa memilih makanan yang lebih segar dan lebih bervariasi karena ketersediaan masih lengkap.
- Koin tidak dapat ditukarkan kembali dengan uang rupiah, sehingga disarankan untuk menukarkan koin sesuai dengan perkiraan kebutuhan. Pl
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H