Setelah memarkir kendaraan, kami mengikuti arahan petugas memasuki gang kecil di samping rumah warga. Jalan kecil tersebut mengarah menuju ke gerbang masuk Pasar Keramat.Â
Kami memasuki gerbang bertuliskan Pasar Keramat. Ternyata pasar ini berada di kebun bambu yang rindang dan sejuk. Setelah gerbang masuk, kami diarahkan menuju tempat penukaran koin. Ya, sistem pembayaran di dalam pasar ini menggunakan koin bergambar surya Majapahit yang sudah disediakan oleh pengelola. Jadi, pengunjung harus menukarkan uang tunai dengan koin-koin tersebut. Satu koin memiliki nilai 1Gb, sedangkan 1Gb koin seharga Rp2.000.
Menjual Berbagai Macam Makanan Tradisional
Di pasar ini terdapat banyak sekali stand yang menjual makanan tradisional berbeda-berbeda. Mulai dari makanan berat, jajanan, sampai minuman tradisional.Â
Contoh makanan berat tradisional yang dijual di pasar ini adalah pecel, nasi sambel wader khas Trowulan, sega empog (nasi jagung) khas Pacet, bakso pecel, lontong sate, dan masih banyak lagi. Rata-rata harga makanan berat sebesar 4Gb koin atau setara dengan Rp8.000. Harga ini menurut saya cukup murah untuk sekelas destinasi wisata.Â
Bagi yang suka jajan, di pasar ini juga terdapat banyak penjual makanan ringan atau jajanan tradisional. Contohnya adalah onde-onde, ketan horok, getas, dan masih banyak lagi. Salah satu yang membuat saya tertarik adalah penjual gorengan yang langsung memasak di tempat menggunakan tungku tradisional yang tersusun dari batu bata dan tanah. Buat pengunjung yang pengen memanjakan inner child bisa membeli arbanat dan gulali.
Beberapa minuman yang menarik juga dijual di tempat ini. Contohnya adalah kopi rempah yang diracik langsung di tempat. Es segar yang terbuat dari bahan buah alami juga dijual di sini. Terdapat juga minuman-minuman tradisional lainnya yang tidak mungkin saya coba satu persatu.