Mohon tunggu...
Daniel Padno Andayono
Daniel Padno Andayono Mohon Tunggu... Auditor - KPPN Surabaya II

KPPN Surabaya II

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gender di Era Milenial

26 Maret 2019   16:49 Diperbarui: 26 Maret 2019   17:04 2196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, bagaimana dengan kementerian Republik Indonesia lainnya, apakah melakukan gerakan yang sama dengan memperhatikan negara - negara maju sudah mendahului dengan kesetaraan gender. Kementerian keuangan Republik Indonesia yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati, S.E.,M.Sc.,Ph.D. adalah semula wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia rela ditinggalkannya untuk mengabdi diri di negara tercinta Indonesia menjadi maju. Ini suatu hal yang luar biasa bahwa wanita Indonesia mulai mengikis kesenjangan gender untuk kesetaraan gender. 

Di bawah naungan beliau Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai salah satu jajaran eselon satu Kementerian Republik Indonesia menerbitan edaran Implementasi Pengarusutamaan Gender dengan Nomor 116/PB/2017. Ketentuan penerapan kesetaraan gender ini untuk mempertegas pentingnya Pengarusutamaan Gender untuk kemajuan Indonesi di masa kini terlebih di masa yang akan datang. Lomba Penilaian Pengarusutamaan Gender pun dilaksanakan seperti di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Sukabumi, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II di Semarang dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Gorontalo. 

Hal ini dapat mendorong institusi -- institusi lainnya untuk berjuang memperkecil kesenjangan gender. Kelembagaan pengarusutamaan gender, penyusunan kebijakan dan penganggaran yang responsif gender, penguatan internal dan penyebarluasan nilai -- nilai pengarusutamaan gender, implementasi pengarusutamaan gender bidang sarana dan prasarana perkantoran serta evaluasi dan pelaporan atas implementasi pengarusutamaan gender, adalah point -- point yang menjadi fokus implementasi sesuai edaran tersebut di atas. 

Bukti atas  komitmen Kementerian  Keuangan Republik Indonesia  atas  implementasi  pengarusutamaan gender, Kementerian  Keuangan  telah  berhasil  meraih  penghargaan  Anugerah  Parahita  Ekapraya tingkat Pratama (tahun 2009), Anugerah Parahita Ekapraya tingkat Madya (tahun 2010 & 2011), Anugerah Parahita Ekapraya tingkat Utama (tahun 2012 & 2013), Anugerah Parahita Ekapraya tingkat Utama Kategori Mentor (tahun 2014), Anugerah Parahita Ekapraya tingkat Utama Kategori Mentor (tahun 2016) dari Presiden Republik Indonesia.  

Jika instansi pemerintah responsi gender, bagaimanakah halnya dengan organisasi swasta? Organisasi swasta lebih menitikberatkan pada tujuan organisasi, artinya rekruitmen pegawai didasarkan pada kemampuan diri pelamar dari kapabilitas mengakses semua informasi yang diperlukan institusi penerima lamaran tanpa memperhatikan laki -- laki atau perempuan memiliki kendali untuk berpartisiapasi untuk memperoleh manfaat kesetaraan gender. Dalam kasus contoh rekruitmen tadi menunjukkan keadilan gender secara segregasi bebas (alami/ natural).

Di era milenial organisasi yang berbasis teknologi informasi. Akses dan kontrol dalam dunia teknologi dan informasi lebih memudahkan berpartisipasi untuk mendapatkan manfaat gender (perempuan dan laki -- laki dapat mengakses mengkontrol, berpartisipasi untuk memperoleh manfaat yang sama). Aplikasi -- aplikasi (software) yang dapat diperoleh dengan mudah dalam menu Play Store sebagai sumber piranti download aplikasi dimaksud oleh para penggunanya. 

Sektor Ekonomi berkembang sangat pesat dengan adanya pemasaran jual beli melalui media online seperti aplikasi OLX, Tokopedia, Bukalapak dan sebagainya. Hal tersebut membuka ruang yang bagi perempuan maupun laki -- laki secara berkeadilan sesuai kemampuan diri dalam mengakses, mengejar kesempatan untuk berpartisipasi aktif, mengendalikan kapan dan dimana transaksi dilakukan melalui media online untuk memperoleh kesetaraan gender.

Bidang pendidikan pun juga pesat karena sarana teknolgi informasi, kalau dahulu beli buku atau kamus mengeluarkan biaya yang cukup mahal, era informasi cukup melakukan googling internet semuanya dapat diperoleh dengan mudah, cepat dan murah bahkan dapat dengan cuma -- cuma atau gratis. Para difabel, anak -- anak, ibu rumah tangga maupun kaum manusia usia lanjut pun mempunyai kesempatan yang sama, peluang dan partisipasi yang sama, kendali perlakuan yang sama untuk memperoleh manfaat kesetaraan gender. 

Era informasi, era milenial mulai generasi X, Y dan bahkan generasi Z sudah dapat menikmati akses, kesempatan partisipasi, kendali dan manfaat yang luar biasa terbuka. Kini benar-benar terbuka dunia untuk kesetaraan gender, terpujilah Yang Maha Esa karena KekuasaanNYA yang luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun