Tapi, seiring berjalannya waktu Jokowi belum juga menyatakan hal itu secara "to the point", Muhaimin menjadi tak sabaran, sehingga ia dan para petinggi PKB pun mulai bermanuver menyatakan lebih dulu Muhaimin sebagai cawapres Jokowi, dengan menyebarkan berbagai spanduk dan baliho berisi tulisan tentang hal itu di berbagai kota di Indonesia, kemudian diikuti dengan mengdeklarasikannya secara terbuka.
Selain Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB, Presiden Jokowi juga pada 7 Maret 2018 Â pernah mengajak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, untuk datang bersamanya meninjau proyek MRT.
Pada 24 Maret 2018, Jokowi juga pernah mengajak Ketua Umum Golkar Arlangga Hartarto (yang juga Menteri Perindustrian) untuk menemaninya lari pagi di Kebun Raya Bogor.
Usai lari pagi, Jokowi mengaku berdialog ringan dengan Airlangga seputar Golkar. Termasuk, tutur dia, membahas terkait cawapres 2019. Saat ditanya lebih jauh pembicaraan soal cawapres, Jokowi menjelaskan, Â menyampaikan mengenai kriteria cawapres 2019-nya. Jokowi juga mengaku mendengarkan apa yang diinginkan dari Golkar tentang hal itu.
"Ya, masih sebatas kriteria. Belum ke orangnya. Di internal kita sendiri juga masih belum rampung," kata Jokowi.
Ketika ditanya lagi, apakah lari pagi dengan Airlangga itu adalah tanda bahwa ia sudah memilih cawapres-nya.
"Ini dilihat sendiri-lah, ini cocok enggak? Dilihat sendiri!" jawab Jokowi sambil tertawa.
Ketika itu Jokowi bahkan mengenakan kaos oblong warna kuning, warna khas Partai Golkar.
Tapi, meskipun ia pasti berambisi, diam-diam pasti mengharapkan Jokowi memilihnya, Airlangga tidak menjadi ke-pe-de-an, tidak ge-er, lalu over acting seperti Muhaimin Iskandar.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa proses penjaringan cawapres dia masih berjalan, belum ditentukan siapa-siapa saja bakal calonnya (apalagi menetapkan satu orang sebagai calon). Sehingga demikian, pengumuman nama cawapres-nya tidak akan diumumkan dalam waktu dekat.
Apalagi, jelas Jokowi,  pembahasan cawapres itu  harus melibatkan para Ketua Parpol pendukung (tentu saja terutama mendengar pilihan dan keputusan PDIP).