Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lobi-lobi Arief Hidayat ke DPR Justru Menunjukkan Ia Tak Layak Menjadi Hakim Konstitusi

5 Desember 2017   22:22 Diperbarui: 6 Desember 2017   07:47 4330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memo katebelece Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat yang sempat heboh di akhir 2015 (Tempo.co)

Beginilah yang terjadi jika lembaga-lembaga tinggi negara yang begitu strategis diisi oleh pejabat-pejabat berintegritas rendah. Jabatan tinggi di lembaga tinggi negara justru dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan pribadi dan golongannya.

Majalah Tempo yang pertama kali menulis informasi tentang lobi Arief Hidayat ini. Ketika ia dihubungi Tempo untuk diminta konfirmasinya, Arief tak bersedia, alasannya kalau hanya lewat telepon, tanggapan-tanggapannya akan membuat gaduh, jadi, lebih baik saat bertemu muka saja, ia akan memberi tanggapannya.

Ketika diminta konfirmasi tentang lobi-lobi Arief Hidayat di DPR itu, Ketua Komisi Hukum Trimedya Pandjaitan dari PDIP tidak membantahnya. Ia malah mengatakan, di lembaga seperti DPR, lobi-lobi politik untuk mempertahankan jabatan bukan hal yang buruk sepanjang tak memakai duit. Padahal kekuasaan yang diperoleh dari lobi-lobi yang disebut tanpa duit itu berpotensi besar menimbulkan hutang budi politik, yang pada gilirannya melahirkan politik transaksional, "penegakan hukum balas budi", dan melahirkan pejabat-pejabat yang koruptif.

Mengenai Ketua MK Arief Hidayat yang melakukan lobi-lobi ke DPR untuk dipilih kembali itu jelas sudah melanggar beberapa kode etik jabatan hakim konstitusi.

Dalam Kode Etik Hakim Konstitusi, mengenai "Prinsip Independensi", diatur:

Butir Satu: Hakim konstitusi harus menjaga independensi dari pengaruh eksekutif, legislatif, dan lembaga negara lainnya.

Dengan lobi-lobinya itu apakah mungkin seorang hakim konstitusi seperti Arief itu bisa menjaga independensi dan bebas pengaruh dari legislatif (DPR)?

Butir Keenam: Hakim Konstitusi harus menjaga dan menunjukkan citra independen serta memajukan standar perilaku yang tinggi guna memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Mahkamah.

Dengan lobi-lobinya itu dapat dikatakan standar perilaku seorang Arief Hidayat berada di bawah standar, dan tak mungkin bisa dipercaya masyarakat.

Sedangkan Kode Etik hakim konstitusi tentang "Prinsip Kepantasan dan kesopanan":

Butir Kesatu: Hakim konstitusi harus menghindari perilaku dan citra yang tidak pantas dalam segala kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun