Toko Disc Tarra pada Desember 2015 menutup seluruh tokonya di Indonesia, demikian juga dengan toko musik dan DVD/Blu-ray/CD terbesar di Singapura: HMV, juga bernasib serupa. Pada Sepetember 2015 HMV sudah lebih dahulu menutup toko terakhirnya di Marina Square Mall, Singapura.
![(http://www.straitstimes.com/singapore/)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/06/25/hmv-594fe4f00bb0bd9d237d4fde.jpg?t=o&v=555)
![Toko DVD terbesar di Amerika Serikat, Blocbuster, kini tinggal nama (http://www.washingtontimes.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/06/25/blockbuster-closed-daily-mail-594fe25e83afbd6b09b44008.jpg?t=o&v=555)
Namun waktu terus berjalan, sekarang ini, dan ke depannya lagi, bisnis ilegal ini pun tampaknya tidak lagi seceriah sebelumnya. “Malaikat mautnya” sama, teknologi streaming video internet, baik yang legal (berupa perusahaan-perusahan raksasa), maupun yang ilegal di internet.
Di era serba teknologi internet yang semakin maju ini, kehadiran Netflix, Iflix, Hooq, dan beberapa merek sejenis lainnya, ditambah dengan teknologi TV Kabel yang juga semakin maju, dan semakin murah, maka era Blu-ray pun mungkin akan mengalami nasib seperti para pendahulunya. *****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI