Terhadap penyadapan yang dirasakan terjadi terhadapnya itu, SBY curhat dengan rasa prihatin yang sangat dalam dan serius, dengan berkata:
“Kalau betul-betul disadap maka segala pembicaran; kemudian kegiatan; mungkin strategi; mungkin rencana; apa pun akan diketahui oleh mereka yang tidak punya hak sama sekali. Ya sama dengan Skandal Watergate tadi. Mendapatkan keuntungan dengan cara menyadap. Mengetahui, mendapatkan informasi tentang seluk beluk pemberitaan termasuk rencana dan strategi dari lawan politiknya.”
Sedangkan Jokowi, yang sungguh-sungguh pernah mengalami penyadapan itu, hanya berkata:
“Saya sih enteng-enteng saja, apa sih yang disadap dari saya. Di rumah, kegiatan saya itu hanya makan, hanyangomong-ngomong ringan dengan istri, dengan anak,nggakada isinya sama sekali. Mau disadap, sadap apanyaa? Kalau berkaitan dengan pemerintahan, dan lain-lain, okelah perlu saya protek.Nggakada apa-apanya, jadingapaiansaya harus lapooor?!”
Maka, teringatlah pameo yang berbunyi: “Kalau sungguh bersih kenapa harus risih?”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H