Di halaman 4 yang khusus memuat rubrik Opini, Jawa Pos juga menyorot kasus hukum yang menimpa Dahlan Iskan, dengan titik berat pada kritik terhadap pihak kejaksaan:
![di-j-30-2-5815dcf506b0bd4f048b4567.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/10/30/di-j-30-2-5815dcf506b0bd4f048b4567.jpg?t=o&v=555)
![di-jp-291016-5815c811589773a71994e326.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/10/30/di-jp-291016-5815c811589773a71994e326.jpg?t=o&v=555)
Lalu, lagi-lagi dengan tayangan yang lebih mencolok Jawa Pos menulis berita tentang Maruli yang tidak pernah memperbaharui LHKPN-nya, dengan judul 'KPK Tagih LHKPN Maruli'.
![di-30-5815cb3bd19273611d261830.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/10/30/di-30-5815cb3bd19273611d261830.jpg?t=o&v=555)
![di-30-mh-5815cb499b9373c455e9fb06.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/10/30/di-30-mh-5815cb499b9373c455e9fb06.jpg?t=o&v=555)
Yang tetap menjadi tanda tanya bagi saya adalah jika memang benar yang dimaksud Dahlan Iskan dengan 'yang sedang berkuasa' sedang mengincarnya itu adalah pihak Kejaksaan (Kejaksaan Agung/Kejati Jawa Timur). Untuk apa mereka merasa perlu mengincar Dahlan, tentu dengan maksud untuk memenjarakannya, tetapi untuk kepentingan apa Dahlan harus dipenjarakan? Apakah memang selama ini diam-diam ada permusuhan antara Dahlan Iskan dengan Kejaksaan? Tentang apa? ****
Artikel terkait: Logika Kecurigaan Keterlibatan Jaksa Agung