Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Tidak Takut!

4 September 2016   23:39 Diperbarui: 5 September 2016   08:19 2890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan Ahok sendiri memang tidak dijadwalkan untuk membuka Festival tersebut. Yang meresmikan acara itu adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Catur Laswanto, didampingi Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana.

Ketua Yayasan Cagar Budaya Condet sekaligus penggagas Festival Condet, Iwan Setiawan, mengatakan, bukan panitia festival yang memasang spanduk-spanduk tersebut.

"Bukan, kan logonya lain (dengan logo Yayasan Cagar Budaya Condet). Itu orang luar. Kalau orang Condet kompak," ujar Iwandi lokasi Festival Condet.

Sedangkan mengenai pesan berantai yang beredar, Iwan mengatakan, "Walaupun dia orang Condet, tapi saya anggap orang luar karena dia enggak mendukung. Kalau dia mendukung acara,enggak usah dong ada itu.”

Dari hasil pemantauan  Kompas.com, dan dari foto-foto yang beredar di media-media berita daring  dapat dilihat memang tidak ada nama Yayasan Cagar Budaya Condet yang tertera di satu pun spanduk-spanduk itu. Yang tercantum di spanduk itu, lagi-lagi ada nama FPI di spanduk-spanduk itu, tepatnya logo DPC FPI Kramatjati dan logo Macan - LPI Kramatjati.

Ahok sendiri meragukan bahwa spanduk-spanduk tersebut asli berasal dari warga Condet, buktinya ia sering menghadiri acara-acara pernikahan warga di daerah situ, dan tidak pernah terjadi adanya penolakan dari warga di sana, sebaliknya, seperti biasa, banyak yang minta foto bersama.

Aksi penolakan keempat kalinya  terhadap Ahok, terjadi pada 23 Agustus 2016, saat Ahok meresmikan RPTRA di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.

Di aksi penolakan keempat inilah terjadi kejadian lucu.

Sebelum datang ke lokasi acara, seperti kejadian di Penjaringan, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengontak Ahok lewat WhatsApp, memintanya agar membatalkan kedatangannya karena akan ada lagi aksi penolakan massa terhadapnya, yang dikhawatirkan anarkis, namun Ahok menolak, ia tetap datang, dengan pengawalan ketat pasukan polisi ia lalu meresmikan RPTRA di Rusun Cipinang Besar Selatan itu.

Terbukti, ternyata tidak ada warga setempat yang menolak kedatangannya, Ahok meresmikan RPTRA itu dengan lancar.

Sebaliknya, seusai Ahok memberi sambutannya di acara peresmian RPTRA itu, saat Ahok berkeliling untuk meninjau kondisi rusunawa. Satu per satu warga Rusunawa Cibesel itu malah meminta Ahok berfoto bersama mereka, Ahok pun dengan sabar meladeninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun