Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Tidak Takut!

4 September 2016   23:39 Diperbarui: 5 September 2016   08:19 2890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama sekali tidak. Justru sebaliknya.

Sebelum Ahok datang ke sana untuk meresmikan RPTRA Bandengan itu, Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Hariadi telah menghubunginya agar jangan datang karena ada aksi massa yang menolak kedatangannya. Ahok spontan menolak saran Wali Kota Jakarta Utara itu, ia tetap datang meresmikan RPTRA tersebut, sampai terjadilah aksi unjuk rasa anarkis menyerang polisi tersebut.

Dari hasil penyelidikan intel polisi, diketahui bahwa massa yang melakukan unjuk rasa tersebut ternyata bukan warga Penjaringan, melainkan dari luar, di antaranya dari Muara Baru yang diduga diprovokasi dan dibayat FPI. Tiga orang provokatornya telah ditangkap polisi.

**

Unjuk rasa bayaran yang menyamar sebagai warga setempat sebagaimana terjadi di Penjaringan tersebut bukan merupakan satu-satunya kejadian, sampai dengan sekarang sudah terjadi empat kali aksi penolakan serupa. Namun, ternyata semuanya bukan merupakan aksi unjuk rasa murni warga setempat, tetapi kebanyakan berasal dari warga di luar itu yang dibayar oleh pihak-pihak tertentu, dugaan yang paling kuat salah satunya adalah FPI.

Sebelum kejadian di Penjaringan tersebut di atas, aksi unjuk rasa penolakan kedatangan Ahok pertama kaliterjadi pada 26 Mei 2016, saat ini rencananya Ahok hendak meresmikan RPTRA Koja, Kelurahan Rawa Badak, Jakarta Utara.

Ahok memang akhirnya tidak jadi datang ke sana, RPTRA Koja itu diresmikan oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat, tetapi bukan karena aksi penolakan tersebut, melainkan karena ia dijadwalkan untuk ikut mengantar Presiden Jokowi di Halim Perdana Kusuma untuk bertolak ke Jepang menghadiri KTT G-7, hari itu pukul 07:30.

Unjuk rasa menolak kedatangan Ahok yang kedua kali, terjadi pada 23 Juni 2016, di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, saat Ahok hendak meresmikan RPTRA Indah Tahap II, Jalan Wacung, di wilayah Bandengan, Jakarta Utara tersebut di atas.

Penolakan ketiga terhadap Ahok berwujud penyebaran spanduk penolakan terhadapnya di Festival Condet, yang berlangsung di wilayah Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, pada 30 dan 31 Juli 2016.

Sejumlah spanduk penolakan terhadap Ahok itu terlihat tersebar beberapa area strategis di Condet, mulai dari Rindam Jaya sampai Masjid Al-Hawi, bahkan sampai di Jalan Raya Bogor dan area PGC Cililitan.

Selain sejumlah spanduk itu, juga beredar pesan lewat WhatsApp, yang isinya menyatakan warga Condet menolak kedatangan Ahok di Festival Condet tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun