Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bambang DH Pentolan BSH Ahok, dan “Penulis Skenario” Bu Risma ke DKI

25 Agustus 2016   19:38 Diperbarui: 25 Agustus 2016   19:45 6448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya pertama melengserkan Bu Risma pun gagal.

Menaikkan pajak reklame besar oleh Bu Risma yang dijadikan alasan DPRD Surabaya untuk melengserkan Bu Risma itu tentu saja alasan yang terlalu mengada-ada, di balik itu sebenarnya ada alasan yang sebenarnya yaitu penolakan Bu Risma membangun jalan tol dalam kota sepanjang 25 kilometer, dengan alasan malah akan membuat Surabaya tambah macet, merusak estetika kota, dan akan banyak rakyat yang dikorbankan karena harus digusur dari tanahnya.

Prinsip Bu Risma untuk tidak membangun jalan tol tengah kota di Surabaya masih bertahan sampai sekarang.

Merekayasa Wisnu Sakti Buana Menjadi Wakil Wali Kota Surabaya

Sementara itu, Bambang DH tidak bertahan lama di kursi Wakil Wali Kota-nya. Pada 14 Juni 2013 dia mengundurkan diri, karena akan mengikuti pilgub Jawa Timur berpasangan dengan Said Abdullah. Ambisi Bambang menjadi gubernur Jawa Timur kandas, karena mereka dikalahkan oleh pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.

Mundurnya Bambang DH sempat membuat kursi wakil wali kota Surabaya kosong selama 6 bulan. Wisnu yang masih berambisi besar menjadi wali kota Surabaya pun mengincarnya, padahal Bu Risma tidak menghendakinya, dan terutama karena bukankah ia pernah menjadi motor utama upaya pelengseran Bu Risma di DPRD Surabaya. Demi mencapai ambisinya itu Wisnu pun pura-pura tidak tahu dan pura-pura lupa.

Sekuat apapun Bu Risma, ternyata ia tak berdaya ketika dikeroyok oleh DPC PDIP Surabaya, DPRD Surabaya, dan juga Gubernur Jawa Timur.

Berkat sokongan dari Bambang DH dan kader-kader PDIP Surabaya dan Jawa Timur, dan melalui rekayasa, intrik politik beraroma uang suap, serta campur tangan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, penolakan Bu Risma, dan ganjilnya proses pelantikan, akhirnya Wisnu Sakti Buana berhasil dilantik DPRD Surabaya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya, pada 24 Januari 2014.

Yang dimaksud dengan keganjilan di pelantikan Wisnu tersebut adalah sebenarnya Wisnu sendiri dan DPRD Surabaya tahu bahwa antara Bu Risma dengan Wisnu sama sekali tidak ada kecocokan, bahkan Wisnu adalah tokoh pentingyang pernah mencoba melengserkan Bu Risma dari jabatan Wali Kota-nya, pengangkatan dan pelantikan Wisnu itu juga tanpa sepengetahuan dan persetujuan Bu Risma yang berarti menyalahi PP Nomor 49 Tahun 2008 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (selengkapnya baca artikel saya tentang intrik politik itu di sini).

Ketika Wisnu dilantik pun Bu Risma tidak menghadirni acara pelantikan itu. Meskipun alasan resminya sakit, publik pun tahu alasan sebenarnya Bu Risma adalah karena sesungguhnya ia tidak suka Wisnu dijadikan wakilnya, bukan hanya karena Wisnu pernah mencoba melengserkannya, tetapi juga terdapat perbedaan gaya kepimpinan, visi dan misi yang sangat signifikan di antara keduanya.

Bu Risma menolak pembangunan jalan tol tengah kota di Surabaya, sebaliknya Wisnu sangat mendukung. Bahkan setelah menjadi wakilnya Bu Risma pun Wisnu masih berani bersuara keras menentang kebijakan Bu Risma tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun