Video itu berasal mula dari video yang diunggah oleh Sandiaga Uno sendiri di akun Face Book-nya.
Di dalam video lain di Facebook Sandiaga itu, juga terlihat Sandiaga bersama Prabowo dan Ahmad Dhani sedang menyanyi di rumah joglo yang sama.
"Jadi, saya harap, kalau kau hormat sama Prabowo, kalau kau cinta sama Prabowo, kalau kau setia sama Prabowo, bantulah Sandiaga Uno,"demikian Prabowo Subianto di dalam video itu, yang disambut dengan sorak-sorai oleh hadirin.
Kemudian Prabowo melanjutkan: "Yang tidak dukung Sandiaga Uno, antek asing, Saudara-saudara!"
Jadi, tiga parpol pendukung Ahok: Nasdem, Hanura, Golkar, dan sebentar lagi hampir pasti: PDIP, dan semua warga DKI yang tidak mau memilih Sandiaga Uno itu semua adalah antek asing, menurut Prabowo?
Saya jadi bertanya-tanya, dengan kalimat yang digunakan Prabowo itu: “Kalau kau hormat sama Prabowo ..., kalau kau cinta sama Prabowo ..., kalau kau setia sama Prabowo ...”
Kok, hormat, cinta, dan setia, semuanya kepada Prabowo? Bukan kepada warga DKI Jakarta? Bukankah pemilihan gubernur itu demi kepentingan dan kebaikan warga Jakarta, bukan Prabowo Subianto?
Terkesan kuat adanya semangat primodialisme yang masih mengental di sini, yang menghendaki pusat dari kekuasaan itu berada pada seorang Prabowo Subianto.
Sandiaga Uno pun sangat setuju dan senang sengan pernyataan Prabowo itu, oleh karena itulah ia mengunggahnya di akun Face Book-nya itu, disertai dengan ucapan terima kasihnya kepada Prabowo.
Di bawah video unggahannya itu Sandiaga menulis:
"Saya siap berjuang demi kemajuan Ibu Kota dan saya akan selalu siap memperjuangkan nasib rakyat kecil. Jakarta untuk semua golongan! #TuntasIkhlas #MenujuDKI1 #DemokrasiSejuk."