Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Persembahan Medali Emas dan "Persembahan" Hujatan di HUT Proklamasi RI

20 Agustus 2016   22:38 Diperbarui: 20 Agustus 2016   23:20 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah meme yang beredar di media sosial sebagai respon pernyataan Prabowo tentang yang tidak pilih Sandiaga adalah antek asing (Twitter)

Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, di antaranya yang terpenting adalah faktor primodialisme yang masih kental, ketidakdewasaan berpikir, wawasan dan nasionalisme sempit, dan pendidikan rakyat yang rata-rata masih banyak yang rendah.

Hal tersebut dipersubur dengan budaya politik yang masih menghalalkan segala cara dalam mencapai maksud dan tujuan pribadi, maupun kelompok.

Dengan latar belakang demikian tidaklah heran jika kalau di dunia olah raga persis di hari peringatan HUT Proklamasi RI yang ke-71 ini sepasang atlet yang berbeda etnis dan agama bersatu kuat dan juara mempersembahkan medali emas Olimpiade bagi negaranya, maka di dunia politik hal sebaliknya yang justru “dipersembahkan” oleh para pecundang politik penghalal segala cara demi mencapai cita-cita dan ambisi politik mereka.

Persis di hari peringatan HUT Proklamasi RI mereka justru “mempersembahkan” hujatan, pelecehan, kebencian dan fitnah kepada para pimpinan negara ini.

Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI bukan diisi dengan pernyataan-pernyataan semangat persatuan dan kesatuan, malah diisi dengan pernyataan-pernyataan politik yang penuh dengan kebencian dan hujatan.

Doa untuk Menghujat Presiden Jokowi

Di saat diberi kesempatan untuk memimpin doa bersama di sidang paripurna tahunan DPR-RI yang membahas Rancangan Undang-Undang RAPBN 2017, Selasa, 16 Agustus 2016, anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Muhammad Syafi'i justru memanfaatkannya untuk menyerang Presiden Jokowi dengan doanya itu.

Tiada rasa sungkan dan tiada rasa hormat sedikitpun dia kepada Presiden Jokowi dan Wakil presiden Jusuf Kalla yang saat itu hadir juga di situ.

Meskipun tidak menyebutkan nama secara langsung, siapapun tahu siapa yang dimaksud yang disebut-sebut Muhammad Syafi’i di dalam doa politiknya itu.

Doa yang seharusnya suci dan menyejukkan, memohon Tuhan memberi berkah kepada pimpinan dan bangsa ini malah diisi dengan pernyataan-pernyataan politik yang menyerang dan mengutuk pemerintahan Jokowi-JK, yang kemudian ditutup dengan harapan agar jika bisa pemerintahan tersebut diganti.

Doa yang kemudian diunggah di YouTube itu pun langsung mendapat reaksi netizen, yang sebagian besar mengecamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun