Hari Minggu, 19 Juni 2016, di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, “Teman Ahok” telah mengdeklarasikan keberhasilan mereka memenuhi, bahkan melebihi target terkumpulnya 1 juta KTP (persisnya 1.024.632 KTP) dukungan untuk Ahok maju lewat jalur perseorangan (independen) di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Ahok yang hadir di acara tersebut pun sudah menegaskan bahwa ia akan konsisten untuk bersama Teman Ahok sampai di Pilgub DKI Jakarta 2017. Kata dia, dia lebih memilih bersama Teman Ahok, meskipun gagal jadi gubernur, daripada jadi gubernur, tetapi meninggalkan Teman Ahok, yang sudah begitu tulus dengan susah payah selama lebih dari satu tahun mengumpulkan KTP untuk dia.
Kesuksesan Teman Ahok menembus angka 1 juta KTP dukungan itu langsung mengingatkan saya terhadap Habiburokhman, Kepala Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, yang pada 26 Februari 2016 lalu telah bernazar lewat akun Twitter-nya bahwa jika Teman Ahok berhasil mengumpulkan KTP dukungan untuk Ahok, sampai cukup memenuhi syarat untuk mengajukan calon perseorangan itu, ia akan terjun bebas dari puncak Monas.
Habiburokhman sudah berkali-kali dikonfirmasikan oleh wartawan tentang konsistensi dengan nazar tersebut, dan berkali-kali pula menyatakan apa yang telah dinazarkan itu merupakan suatu keseriusan, yang sekali diucapkan tak bakalan dicabut kembali. Dia juga mengaku, dia dalam keadaan sadar dan ikhlas ketika bernazar terjun bebas dari puncak Monas itu.
"Saya orang yang konsekuen. Apa yang saya tulis, saya tetap akan sesuai dengan yang saya tulis," katanya.
Pada 26 Februari 2016, Habiburokhman berkicau di akun Twitter-nya demikian:
“Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon #KTPdukungAhokcumanomdo???”
"Omong kosong, saya lihat sepi. Ahok kan cagub mal kan. Di mana-mana sepi terus kok saya lihat," ujar Habiburokhman
Sebetulnya, kita sudah bisa mempertanyakan konsisten Habiburokhman dengan nazarnya itu ketika Teman Ahok sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 532.000 KTP dukungan, sesuai dengan ketentuan batas minimum syarat calon perseorangan di DKI Jakarta.
Sebab kalimat kicauan dia di akunTwitter-nya itu adalah dia akan terjun bebas dari puncak Monas jika KTP dukungan terhadap Ahok mencukupi untuk mencalonkan secara perseorangan. Jadi, sebetulnya tidak perlu sampai 1 juta KTP, cukup sudah mencapai 532.000 KTP dukungan, Habiburokhman sudah seharusnya melaksanakan nazarnya itu. Satu juta KTP adalah target yang diberikan Ahok kepada Teman Ahok sebagai syarat dia akan bersama mereka di Pilgub DKI 2017.
Jadi, bagaimana sekarang, saat KTP dukungan terhadap Ahok itu malah sudah lebih dari 1 juta?
Bagaimana cara Habiburokhman melaksanakan nazarnya tersebut?
Tinggi Monas sampai di puncaknya itu adalah 132 meter. Kalau dia terjun bebas dari sana, bagaimana dengan keselamatannya?
Harus diingat bahwa yang namanya terjun bebas itu bukan selalu berarti terjun bebas tanpa mengenakan alat pengamanan apapun (parasut), kecuali memang ada yang mau bunuh diri, lalu benar-benar terjun bebas dari puncak Monas tanpa pengamanan apapun.
Saya percaya, Habiburokhman belum mau bunuh diri hanya gara-gara Teman Ahok berhasil mengumpulkan KTP sehingga Ahok bisa maju di pilgub DKI 2017 lewat jalur perseorangan itu.
Entah jika, nanti kalau Ahok terpilih lagi?
Di kalangan penghobi olah raga ekstrem, atau di kalangan militer angkatan udara di seluruh dunia, sangat dikenal apa yang disebut dengan parachute freefall, atau sky diving, yaitu terjun bebas dari pesawat udara yang sedang terbang dengan ketinggian tertentu, yang dilakukan oleh perorangan, maupun oleh grup, kemudian di udara mereka melakukan berbagai gaya aktrasi yang memukau, sebelum akhirnya membuka parasutnya untuk mendarat kembali di bumi dengan selamat.
Masalahnya adalah bagaimana mekanismenya, bisa didapat dari mana parasut untuk pelaksanaan acara terjun bebas oleh Habiburokhman, apakah dia sudah terlatih untuk itu, dan apakah ada sponsornya?
Apakah parasut bisa dipinjamkan atau disewakan dari TNI Angkatan Udara?
Pada 1 April 2016, seorang pemilik akun Twitter dengan nama Oum Awe (@awemany) sudah pernah mencari tahu kepada TNI AU di Twitter. Mention-nya kepada @_TNIAU sebagai berikut:
@_TNIAU on serious note mz, kalau terjun dari tempat setinggi monas, apa parasut yg direkomendasikan? Pengen tahu aja. :) .
Kepastian itu didapat dari jawaban dari akun @_TNIAU kepada @awemany, demikian bunyi kicauan jawaban TNI tersebut:
Sekali lagi maafkanlah, TNIAU tidak ikut POLITIK PRAKTIS. Kami tidak menyediakan jasa sewa parasut freefall
Untuk menghormati nazar Habiburokhman, yang sejak awal sudah menyatakan berkali-kali dia tetap konsisten dengan nazarnya tersebut, mungkin sang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa membantunya? Kan kasihan kalau anak buahnya terpaksa terjun bebas dengan menggunakan payung biasa?
Berkaitan dengan itu Ahok pernah menanggapi nazar Habiburokhman itu, kata dia, dia menghargai tekad petinggi Gerindra tersebut, dan bersedia menyediakan satu unit mobil ambulans untuk kegiatan tersebut.
Pernyataan Ahok tersebut sebenarnya sebuah penghinaan buat Habiburokhman, sebab itu sama artinya Ahok menganggap dia tak akan mampu terjun bebas dengan sukses, alias tidak akan mendarat di bumi dengan selamat.
Ini merupakan suatu tantangan tersendiri!
Maka itu pernyataan Ahok tentang ambulans tersebut seharusnya menjadi motivasi bagi Habiburokhman untuk membuktikan dia bisa terjun bebas bak seorang penerjun profesional.
Tentang janji Ahok menyediakan ambulans itu, sebenarnya juga belum jelas, nantinya setelah penerjunan dilakukan, mobil ambulans itu ke rumah sakit, ataukah ke pemakaman?
**
Artikel ini, tentu saja hanya sebuah artikel satir.
Yang pasti Habiburokhman akan mengeluarkan semua jurus ngeles-nya untuk tidak melaksanakan nazarnya tersebut.
Menanggapi klaim Teman Ahok tentang sudah tercapainya 1 juta KTP untuk Ahok itu, Habiburokhman sudah langsung berkicau di akun Twitter-nya, Minggu, 19 Juni kemarin, kata dia:
1) Klaim 1 jt KTP tersebut sangat tidak dapat dipercaya karena satu- satunya pihak yang menghitung, memverifikasi dan mengklaim hanyalah Teman Ahok sendiri
Nanti, kalau KPU sudah melaksanakan verifikasi faktual terhadap semua KTP itu, dan menyatakan jumlah KTP terverifikasi sah memenuhi batas minimal persyaratan Ahok maju lewat jalur perseorangan, maka pasti Habiburokhman akan mengeluarkan jurus ularnya yang lain, seperti mengatakan: KPU DKI Jakarta sudah dibeli Ahok.
Mana ada mulut politikus Indonesia yang bisa dipercaya? *****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H