Logikanya, kalau benar Megawati marah besar kepada Ahok, mana mungkin dia mau menerima Ahok di kediamannya itu, apalagi dijamu makan segala, meskipun menu utamanya hanyalah bakso. Jangankan Ahok, SBY yang nota bene Presiden, yang dimusuhi Megawati sejak 2004 saja, tidak pernah mau ditemui Megawati sampai detik ini. Beberapa kali SBY meminta bertemu denga Megawati, selalu ditolak.
Tjipta Lesmana: Ahok Membuat Megawati Sangat Marah, dan Ahok Ingin Menjauh dari Megawati
Siapa yang mengatakan bahwa setelah Ahok mengumumkan keputusannya bahwa dia ikut Teman Ahok lewat jalur perorangan, atau independen, Megawati langsung marah besar kepada Ahok? Katanya, hubungan Ahok dengan Megawati yang semula sangat bagus, langsung memburuk, Ahok dianggapnya kurang ajar, "anak durhaka", "Malin kUndang", dan seterusnya?
Orang yang mengatakan demikian itu adalah yang namanya Tjipta Lesmana, yang katanya adalah pakar komunikasi, tetapi cara dia sendiri berkomunikasi tidak lebih baik daripada cara dia menilai Ahok, yang selalu negatif. Menghakimi perilaku Ahok, tetapi tidak berdasarkan fakta, melainkan hanya berdasarkan prasangka-prasangka negatifnya saja.
Tjipta Lesmana mengutarakan pernyataannya tentang hubungan Ahok dengan Megawati itu, di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa malam, 8 Maret lalu, berarti waktu yang sama, ketika Ahok sedang bersulaturahim dengan Megawati di rumah Ketua Umum PDIP itu.
Pada kesempatan di acara ILC itu, Tjipta Lesmana menambah penghakimannya terhadap Ahok, setelah Ratna Sarumpaet melakukan hal yang sama.
Tjipta Lesmana mengingatkan kepada Karni Ilyas bahwa ia adalah pakar komunikasi, seolah-olah dia mau bilang, karena itu penilaiannya pasti benar.
Agak aneh juga cara memposisikan duduknya Tjipta di acara ILC itu, karena sebagai seorang pengamat, seharusnya kan posisinya netral, meskipun ia bisa saja menilai negatif siapa saja secara obyektif. Tetapi, malam itu, posisi duduk Tjipta adalah berada di “kubu lawan Ahok”, dia ditempatkan duduk persis di sebelah Haji Lulung, “musuh bebuyutan” Ahok.
Menurut Tjipta, setelah Ahok mengumumkan ia ikut Teman Ahok melalui jalur independen itu, hubungan pribadi Ahok dengan Megawati yang semula sangat bagus, langsung memburuk. Ahok dinilai sangat kurang ajar terhadap Megawati, tidak tahu balas budi, durhaka, “si Malin Kundang, dan sebagainya. Ahok juga dinilai langsung mengambil jarak dengan Megawati, seolah-olah tidak mau lagi duduk dekat-dekat dengan Megawati.
Tjipta mengatakan, sebagai pakar komunikasi, dia mengamati cara duduk Ahok saat berdampingan dengan Megawati di suatu acara, -- entah acara yang mana. Kata dia, cara Ahok duduk sudah tidak wajar, Ahok mencondong tubuhnya ke samping, menjauhi Megawati, sedangkan Megawati diam saja.
Berikut adalah bagian transkip penilaian Tjipta Lesmana terhadap Ahok, di acara ILC itu:
“Saya khusus menyoroti kenapa PDIP meninggalkan Ahok. Ibu Mega ini marah sekali, Bung Karni, karena Djarot itu salah satu kader kesayangan Ibu Megawati. Saya tahu persis. Djarot itu, dilepas sama Ahok, marah Bu Mega, apalagi, investasi yang ditanamkan sudah banyak sekali, 2013. Yes, Ahok ini dianggap (oleh Bu Mega), maaf, kurang ajar, tidak tahu balas budi.”