Ratna berteriak, “Kita tidak dukung calon yang korupsi!” Seolah-olah Ahok sudah divonis korupsi.
Ratna berkata, dia punya bukti, dan yakin 99 persen Ahok korupsi di Sumber Waras. “Kalau (Ahok) tidak korupsi, kenapa tidak datang saja ke KPK?” Ia juga mendesak kepada para pendukung Ahok, kepada Teman Ahok, agar mau bicara langsung kepada Ahok, desak dia agar mau datang dan hadapi KPK.
“Saya kan bukan minta rakyat tidak percaya, maksud saya, para pendukungnya, kayak sahabat, atau teman, kalian kan anak muda, kalian harus jauh lebih kritis, kalian bisa bicara sama Ahok, dorong dia menghadap KPK!” seru Ratna berapi-api.
Padahal, dengan menuding Ahok korupsi, bukankah sama saja dengan dia mau bilang rakyat jangan percaya lagi kepada Ahok?
Padahal juga, selama ini KPK belum pernah memanggil Ahok sebagai apa pun, dan untuk kasus apapun, lalu kenapa Ahok harus datang ke KPK tanpa dipanggil? Masih sadarkah Ratna Sarumpaet ketika dengan penuh semangat dia bereru-seru demikian?
Nasdem pun Diserang Karena Mendukung Ahok
Tidak cukup sampai di situ saja, Ratna pun menyerang Partai Nasdem yang telah menyatakan mendukung Ahok, meskipun Ahok sudah memutuskan ikut jalur independen. Rupanya, siapa saja yang mendukung Ahok, pasti akan diserang orang ini.
Ratna menuding Nasdem mendukung Ahok, tanpa melakukan klarifikasi apapun, padahal kasus Sumber Waras, katanya, sudah tersebar di media, masa Nasdem tidak tahu.
Padahal dia sendiri bilang, tidak percaya dengan media karena banyak mendukung Ahok. Rupanya ia hanya mau percaya media, jika media itu memberitakan hal buruk tentang Ahok.
Ratna juga berkata dengan mendukung Ahok, berarti pula Nasdem telah mendukung calon gubernur koruptor, padahal, KPK saja belum menyatakan ada tersangka apalagi sampai menetapkan Ahok yang tersangkanya, tetapi Ratna yang semakin lama semakin seperti orang kalap itu tidak mau tahu lagi apapunpenjelasan yang dikemukakan Nasdem. Ia bertingkah seolah-olah lebih tahu daripada Nasdem tentang Nasdem itu sendiri, dan lebih tahu daripada KPK dalam kasus Sumber Waras.
Ratna dengan berapi-apai menuding Nasdem tanpa melakukan klarifikasi kepada KPK, sebelum menyatakan dukungannya kepada Ahok, sebaliknya, apakah dia sudah melakukan klarifikasi kepada KPK, sampai sedemikian berani menyatakan yakin Ahok korupsi di Sumber Waras?
Daripada terus mendesak Ahok datang ke KPK, padahal KPK belum memanggil Ahok, kenapa bukan dia saja yang ke KPK untuk menyerahkan alat-alat bukti yang katanya telah membuat dia yakin 99 persen Ahok korupsi di Sumber Waras?