[caption caption="(Kompas.com)"]
Entah apa yang membuat Ratna sedemikian sinis terhadap Kompas, yang dituding berpihak kepada Ahok?
Mungkinkah ia terpengaruh dengan informasi-informasi sesat yang penuh dengan kebencian dan SARA terhadap Ahok dan Kompas, seperti link yang berjudul: "Konspirasi Jahat Tokoh Protestan (Ahok) & Bos Katholik (Jakob) Meguasai DKI & RI" by @Benni_Hidayat.
"Hukum is Hukum" ala Ratna Sarumpaet
Entah apa yang dimau oleh Ratna ini, ia tidak menyinggung soal penemuan sejumlah senjata tajam di Kalijodo, yang diduga kuat hendak digunakan oleh para preman di sana untuk melawan Satpol PP saat melakukan penggusuran. Untung saja beberapa hari sebelumnya, pasukan gabungan Satpol PP, Kepolisian dan TNI melakukan razia, dan ditemukan ratusan senjatatajam dalam berbagai bentuk itu.
Apakah maunya Ratna itu adalah warga harus melawan aparat untuk mempertahan mati-matian tanah negara yang mereka tempati secara ilegal itu? Nanti kalau terjadi bentrokan berdarah dengan aparat, pasti dia akan mengecam lagi Ahok, dituding macam-macam, seperti melanggar HAM.
Padahal, maksud dari pengerahan kekuatan penuh pasukan Satpol PP DKI Jakarta, Kepolisian RI, dan TNI itu justru dimaksud agar penertiban bisa berlangsung tertib, dan tidak ada yang berani melawan. Jika tidak puas, bisa melalui jalur hukum, dengan menggugat Pemprov DKI di Pengadilan Negeri.
Kenapa edukasi seperti ini, justru tidak pernah disampaikan orang-orang seperti Ratna Sarumpaet? Yang ada dari mereka adalah ujar-ujar kebencian dan provokasi kepada Ahok.
Apakah menurut Ratna, warga dari mana saja boleh saja menempati tanah negara secara ilegal seperti selamaini terjadi, boleh merusak lingkungan sampai menyebabkan banjir dan kemacetan dan berbagai dampak masalah sosial, ekonomi, dan hukum?
[caption caption="(Republika.co)"]
Kalau memang itu prinsipnya, ayolah, kita tempati saja tanah-tanah negara yang ada di mana saja, nanti kalau pemerintah mau gusur kita, maka itu harus dilakukan dengan pembayaran ganti rugi. Kalau tidak terima ganti rugi, jangan mau digusur, nanti orang-orang seperti Ratna Sarumpaet ini pasti akan membela kita.
Ratna berkali-kali mengatakan demi penegakan hukum, demi hukum dia bicara, “hukum is hukum,” katanya, tetapi bagaimana dengan status tanah negara yang diserobot warga selama berpuluh tahun itu? Itu bukan masalah hukum yang harus ditegakkan? Ataukah, ini pengecualian, demi ada bahan atau pembenaran untuk menyerang Ahok?