Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Dicurigai Teroris, Polisi Tangkap Anggota KPK"

22 Februari 2016   22:54 Diperbarui: 22 Februari 2016   23:07 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya baru saja membuka Kompas.com, saya terkejut membaca judul berita: “Ini Penyebab Tiga Anggota KPK yang Ditangkap Polisi Dicurigai Teroris”. Dalam hati saya: “Aduh, teroris sudah menyusup ke dalam KPK, nih!?” Beita tersebut ditayang pada pukul 20:32 WIB.

 

Saya pun membaca isi beritanya. Begini  lengkapnya:

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditangkap personel Polres Jakarta Utara, sempat diduga sebagai teroris.

Ketiganya dicurigai lantaran menunjukan sikap aneh, dengan terus-menerus berkeliling di sekitar lokasi mereka ditangkap.

Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati menjelaskan bahwa ketiga anggota KPK tersebut saat ditangkap sebenarnya sedang melakukan kegiatan tertutup yang sesuai dengan tugasnya di KPK.

Meski demikian, perilaku ketiganya ternyata mengundang curiga kepolisian yang tengah meningkatkan pengamanan terhadap aksi terorisme.

"Info yang saya dapatkan, tim ini mondar-mandir dalam beberapa hari. Polisi mencurigai karena sedang ada peningkatan kewaspadaan teroris," kata Yuyuk di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (22/2/2016).

Yuyuk menambahkan, setelah informasi penangkapan diketahui, pihak KPK segera melakukan koordinasi dengan pihak Polres Jakarta Utara.

Polisi kemudian sepakat untuk membebaskan ketiganya malam ini.  (Baca: Polisi Sempat Tahan 3 Anggota KPK di Mangga Dua)

Menurut Yuyuk, ketiganya adalah anggota Deputi Bagian Pengumpulan Informasi KPK.

Karena tugas ketiganya bersifat tertutup, Yuyuk tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai informasi apa yang sedang dikumpulkan oleh ketiganya.

"Kami anggap ini sudah selesai, karena sudah dibebaskan. Tapi kegiatan (pengumpulan informasi) akan tetap berlangsung," kata Yuyuk.

(Baca: Tiga Anggota KPK Sempat Dikira Teroris Saat Diamankan, Ini Kronologinya)

Penulis: Abba Gabrillin

Editor : Bayu Galih

 

*

Saya membaca ulang beberapakali berita ini, saya mencari-cari, mana pernyataan polisi yang mengatakan mereka mengamankan tiga anggota KPK itu karena mencurigai mereka sebagai teroris, tidak ada.

Ternyata, yang bilang (menulis) polisi mencurigai 3 anggota KPK sebagai teroris itu adalah kesimpulan dari penulis dan editor berita itu sendiri. Tidak ada pernyataan polisi bahwa mereka mengamankan 3 anggota KPK itu karena mencurigai mereka sebagai teroris.

Memang benar polisi sedang meningkatkan pengamanan terhadap kemungkinan aksi terorisme saat mencurigai, kemudian mengamankan 3 anggota KPK itu ke kantor polisi, tetapi bukan berarti otomatis setiap orang yang gerak-geriknya mencurigai berarti langsung dicurigai sebagai teroris. Mungkin saja mereka dicurigai, karena hendak mencuri atau merampok.

Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati menjelaskan bahwa 3 anggota KPK itu adalah anggota Deputi Bagian Pengumpulan Informasi KPK. Saat diamankan polisi, mereka sedang melakukan tugas tertutup (rahasia, memata-matai), tetapi karena mereka (3 orang yang sama) selama beberapa (tiga hari) hari itu mondar-mandir di lokasi yang sama, maka gerak-gerik mereka itu mengundang curiga polisi yang sedang bertugas di sana.

Saya tersenyum membaca penjelasan Yuyuk ini, kok terkesan amatiran, bahkan konyol, ya? Cara kerja 3 petugas KPK ini. Katanya, sedang melakukan tugas tertutup (rahasia), tetapi kok bisa 3 anggota yang sama, selama tiga hari berturut-turut, mondar-mandir di lokasi yang sama. Tak usah polisi, orang awam pun bisa langsung curiga jika melihat ada orang-orang yang sama, mobil yang sama, selama beberapa hari, terus-menerus mondar-mandir di lokasi yang sama.  

Tidak heran,  mereka pun mengundang curiga polisi, lalu diamankan polisi, dan terkuaklah tugas rahasia mereka itu ke publik.

Jangan-jangan 3 anggota Deputi Bagian Pengumpulan Informasi itu terkena sindrom “intel Melayu”, nih?

 

Karena tugas ketiganya bersifat tertutup, maka Yuyuk bilang, dia tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai informasi apa yang sedang dikumpulkan oleh ketiganya.

"Kami anggap ini sudah selesai, karena sudah dibebaskan. Tapi kegiatan (pengumpulan informasi) akan tetap berlangsung," kata Yuyuk.

Pertanyaannya  adalah jika kegiatan pengumpulan informasi yang seharusnya diam-diam (rahasia) itu sudah terbongkar seperti ini, masih efektifkan jika kegiatan rahasia itu tetap diteruskan di lokasi yang sama?

Jika ada pihak yang ditarget dalam tugas itu, bukankah dengan sendirinya dia akan menghilangkan jejak-jejaknya?

Supaya jelas beritanya, saya pun membaca berita terkait di Kompas.com itu, yaitu dari link berita sebelumnya, yang berjudul “Polisi Sempat Tahan 3 Anggota KPK di Mangga Dua”, ditayangkan pukul 19:16 WIB.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Utara Kombes (Pol) Daniel Bolly Tifaona mengatakan bahwa anak buahnya mengamankan tiga anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (22/2/2016).

"Kami mengamankan. Tapi bukan menangkap loh ya. Tolong ini diluruskan," ujar Bolly saat dihubungi Kompas.com, Senin sore.

Tiga orang yang dimaksud adalah Dr, BP dan WG. Ketiganya, sebut Bolly, ditengarai sedang bertugas.

Mereka diamankan dari pelataran parkir Harco Mangga Dua, Jakarta Utara.

Proses pengamanan tersebut, lanjut Bolly, bukan lantaran tindak pidana yang ketiga orang itu lakukan.

Pengamanan ketiganya bisa dibilang hanya untuk memperjelas persoalan antara mereka dengan polisi.

Bolly memastikan, ketiganya dipulangkan setelah persoalan di antara mereka selesai.

"Sudah dipulangkan sekarang. Orang enggak ada masalah apa-apa kok," ujar Bolly.

Penulis: Fabian Januarius Kuwado

Editor : Bayu Galih

*

Nah, bukankah, Kapolres Jakarta Utara Kombes (Pol) Daniel Bolly Tifaona itu sudah menjelaskan, meluruskan kejadian sebenarnya bahwa 3 anggota KPK itu, bukan ditangkap, bukan juga ditahan, tetapi kenapa wartawan dan editor Kompas.com, tetap saja menulis judul beritanya bahwa 3 anggota KPK itu sempat ditahan? Bukan hanya berita ini, di pemberitan berikutnya, yaitu yang saya kutip pertama kali di awal artikel ini, Kompas.com masih menulis mereka ditangkap polisi. Judul berita itu: “Ini Penyebab Tiga Anggota KPK yang Ditangkap Polisi Dicurigai Teroris”.

 

Selain dua berita di atas, ada juga berita dari Kompas.com tentang kejadian ini, judulnya: “Tiga Anggota KPK Sempat Dikira Teroris Saat Diamankan, Ini Kronologinya”, ditayangkan pukul 19:33 WIB.

 

Isi beritanya:

Tindakan personel Polres Metro Jakarta Utara yang mengamankan tiga anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (22/2/2016), berawal dari kesalahpahaman.

Kepala Polres Metro Jakarta Utara Kombes Daniel Bolly Tifaona mengungkapkan, awalnya, tim Polres Metro Jakarta Utara yang tengah berada di Kantor Samsat Jakarta Utara mencurigai mobil di pelataran parkir Harco Mangga Dua, Jakarta Utara.

"Sebab, sudah tiga hari ini, itu mobil lalu lalang di sana. Ancaman teroris ini belum hilang loh, ya," ujar Bolly saat dihubungi Kompas.com, Senin petang.

Saat dihampiri, personel Polres Metro Jakut melihat ada tiga pria di dalamnya. Polisi itu lalu menanyakan soal maksud dan tujuan ketiga orang tersebut. Namun, ketiganya tidak mau menyebut asal usul mereka.

(Baca: Polisi Sempat Tahan 3 Anggota KPK di Mangga Dua)

"Anggota saya lalu lapor ke saya. Saya bilang, daripada ribut di lapangan, mending bawa saja ke kantor (Polres Metro Jakarta Utara)," ujar Bolly.

Di kantor polisi, ketiganya masih tidak mau menjelaskan asal usul mereka. Polisi kemudian memutuskan untuk menggeledah mereka, dan menemukan kartu identitas KPK.

Bolly lalu mengonfirmasinya kepada KPK. Dia pun baru tahu bahwa ketiganya adalah anggota KPK.

"Jadi, saya harus meluruskan. Tidak ada yang namanya penangkapan. Itu mengamankan saja," ujar Bolly.

Bolly memastikan, personelnya telah memulangkan ketiga anggota KPK tersebut. Tiga orang yang dimaksud berinisial Dr, BP, dan WG. Ketiganya ditengarai sedang bertugas saat diamankan.

Penulis: Fabian Januarius Kuwado

Editor : Sabrina Asril

*

Jadi, di tiga berita ini, Kompas.com menggunakan istilah yang berbeda-beda tentang tindakan polisi itu, yaitu: “ditahan”, “diamankan”, dan “ditangkap”. Mungkin wartawan dan editor Kompas.,com itu sedang kebingungan sendiri, sebenarnya 3 anggota KPK itu diamankan, ditangkap, ataukah ditahan polisi.

Padahal Kapolres Jakarta Utara sudah menjelaskan bahwa 3 anggota KPK itu hanya diamankan, untuk dimintai keterangan atas kegiatan mereka yang mencurigakan polisi, bukan ditangkap, apalagi ditahan.

Berita yang semula disangka sangat serius ini, ternyata malah bisa bikin pembacanya tertawa saja. ****

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun