Para wartawan pun dikecohkan, karena Setya tidak melewati mereka, dia masuk lewat pintu lain yang tidak biasa dipakai, yang tentu saja semuanya difasilitasi pula oleh MKD.
Setya juga mendapat perlakuan istimewa dengan diperbolehkan didampingi oleh penasihat hukumnya, Firman Widjaja, ikut ke dalam ruangan sidang, padahal ini bukan sidang pengadilan, tetapi sidang internal kode etik anggota DPR.
MKD mengumumkan sidang bersifat tertutup untuk umum, karena atas kemauan Setya Novanto, dan, katanya ada rahasia negara yang dibicarakan. Padahal siapa pun tahu, yang dibicarakan adalah rahasia antara mereka dengan Setya Novanto.
Mereka melanjutkan persengkongkolan jahatnya di dalam ruangan itu!
Anggota-anggota MKD yang sebelumnya berkoar-koar akan mempertahankan agar sidang dilangsungkan secara terbuka, termasuk Junimart Girsang dari Fraksi PDIP, langsung luluh hatinya, dan mengatakan, “Sidang tertutup atas kehendak beliau, dan kami tak bisa apa-apa. Karena aturannya memang begitu.”
Demikian juga dengan salah satu pengikuti setia Setya Novanto sesama petinggi Golkar, Ridwan Bae dan Supratman (Gerindra) yang dengan suara keras berjanji di acara Mata Najwa, Metro TV, malam sebelumnya, bahwa mereka akan berupaya secara maksimal agar sidang berlangsung secara terbuka. Ridwan Bae juga berjanji akan bersikap garang juga terhadap Setya Novanto, sama atau bahkan lebih garang daripada sikapnya kepada Sudirman said dan Maroef Sjamsuddin.
Belum selesai janjinya itu lepas dari bibirnya, saya sudah membathin, iblis lebih bisa dipercaya daripada orang ini. Menurut catatan Jawa Pos (Selasa, 8/12/2015), Ridwan Bae adalah salah satu pendukung utama sidang harus tertutup.
Kata Junimart Girsang, dan Sarifuddin Sudding (Hanura) berkata kepada kepada wartawan, bahwa di ruang sidang, mereka dua berdebat alot dengan beberapa anggota MKD lainnya agar sidang harus terbuka, meskipun diminta tertutup oleh Setya. Tetapi, mereka kalah suara. Maka sidang pun berlangsung secara tertutup.
Keterangan ini bertolak belakang dengan keterangan anggota MKD dari Fraksi Partai Gerindra, Suprapto, yang mengataan, tidak ada perdebatan, semua anggota MKD setuju memenuhi keinginan Setya Novanto agar sidang berlangsung secara tertutup, karena itu sesuai dengan kesepakatan sebelumnya bahwa sidang terbuka/tertutup sesuai dengan kehendak yang bersangkutan. Suprapto juga sudah lupa dengan janjinya di Mata Najwa itu.
Bagi orang-orang ini janji dan berbohong kepada rakyat adalah dua hal yang tak terpisahkan.