Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Aneh tapi Nyata, Kapolri Samakan Konvoi Moge dengan Pemudik Lebaran 

21 Agustus 2015   09:24 Diperbarui: 21 Agustus 2015   11:38 5598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kengototan Polri membela para pemilik moge itu mungkin juga karena cukup banyak para perwira Polri, baik yang masih aktif, maupun sudah purnawirawan juga merupakan anggota dari klub pemilik sepeda motor gede yang harganya melebihi sebuah Kijang Inova, atau setara dengan sebuah mobil mewah kelas menengah itu (mulai dari Rp 400 jutaan sampai dengan lebih dari Rp 1 miliar per unitnya).

Ketuanya yang sekarang saja, yaitu Ketua Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) adalah  Komjen Polisi (Purn) Nanan Sukarna. Nanan juga dalam pernyataannya telah menyalahkan masyarakat khususnya Elanto Wijoyono yang telah menghadang konvoi moge di Yogyakarta itu. (lihat daftar harga Harley-Davidson di sini)

Maka itu, rasanya kita tak perlu heran, ketika Polri terus bersikeras membela para pemilk moge itu, meskipun harus berseberangan dengan masyarakat dan pihak Istana sekali pun.

Tak mau ketinggalan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti pun merasa perlu ikut menyampaikan pembelaannya itu. Dan, saking bersemangatnya Badrodin, sampai-sampai ia membuat pernyataan pembelaan yang kedengarannya lucu, konyol, tidak nyambung.

Badrodin menganalogikan konvoi moge dengan pengawalan polisi itu dengan pemudik Lebaran yang juga dikawal polisi!

Katanya dengan nada protes kepada mereka yang mengritik polisi yang mengawal konvoi moge itu, kenapa polisi mengawal konvoi moge diprotes dan dikecam, tetapi kenapa ketika polisi juga mengawal para pemudik Lebaran, masyarakat dan media tidak protes.

"Kenapa media dan masyarakat tidak sekalian protes saat polisi mengawal pemudik?!"  seru Badrodin, di kompleks Polri, Jakarta, Rabu (19/09/2015).

Menurut dia, kedua peristiwa itu sama. Polisi memiliki kewenangan untuk mengawal kegiatan masyarakat dengan pertimbangan tertentu.  

"Misalnya demi keselamatan, keamanan. Polisi kan memiliki diskresi," katanya.

Badrodin keliru, masyarakat sebenarnya tidak berkeberatan dan protes polisi mengawal konvoi moge itu. Yang membuat masyarakat tidak suka, dan protes itu adalah konvoi-konvoi itu seolah-olah berada di atas hukum, melanggar rambu-rambu lalu lintas, dan melanggar hak-hak publik sesama pengguna jalan raya. Sudah begitu, mereka kerap berperilaku sangat arogan dan tidak mau bertanggung jawab jika ada masyarakat yang menderita kerugian karena ulah mereka itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun