SBY meminta mereka melakukan aktivitas seperti biasa, "Saya berpesan kepada warga Indonesia di Australia, apakah diplomat, pekerja, dan mahasiswa, untuk tetap tenang. Teruslah bekerja dan belajar. Pemerintah Indonesia bersama-sama Pemerintah Australia memiliki tugas dan kewajiban mengatasi masalah ini," katanya saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2013) (Kompas.com).
Padahal, tanpa himbauan itu pun warganegara Indonesia di sana tetap tenang saja, sebagaimana juga warga Australia, karena memang tidak ada yang terlalu perlu dirisaukan, meskipun di antara pemerintahnya sedang bersitegang. Apalagi kalau mau dipikir-pikir, amarah SBY ini kan baru muncul ketika namanya dan Ibu Ani secara individu berada di dalam daftar penyadapan itu. Kalau tidak demikian, bisa jadi, dia masih belum juga mengambil sikap yang tegas.
Di Jakarta saja, orang Indonesia bersikap biasa-biasa saja. Menjalani aktivitas seperti biasa. Seruan membunyikan klakson tiga kali di depan Kedutaan Besar Australia, di Jalan H.R. Rasuna Said, sebagai tanda protes, yang ramai beredar di media sosial Twitter, tidak terwujud di dunia nyata.
Kompas.com melakukan pemantauan di depan Gedung Kedubes Australia itu, Rabu (20/11/2013) pagi. Selama 30 menit, bunyi klakson tiga kali yang tepat berasal dari depan gedung itu hanya terdengar dua kali.
Sisanya hanya bunyi klakson biasa yang memang lazim terdengar di jalan raya Ibu Kota. Petugas keamanan yang berjaga di depan gedung pun tidak mengetahui mengenai aksi klakson tiga kali itu. Mereka juga mengaku sejak kemarin tidak menyadari adanya bunyi klakson yang tidak lazim.
[caption id="attachment_279511" align="aligncenter" width="480" caption="(heraldsun.com.au / Mark Knight)"]
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H