Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Berpikiran Sempit, Minus Etika, SBY Tetap Mau Menerima World Statesman Award

18 Mei 2013   16:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:23 2147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E-mail Romo Franz Magnis Suseno SJ kepada ACF itu pun tak mampu membuat SBY melakukan introspeksi, apakah dia memang layak menerima penghargaan tersebut. Kalau dia merasa layak menerimanya, kenapa dia merasa tidak nyaman? Sebaliknya, e-mail itu rupanya membuat SBY tersinggung berat. Dia merasa bahwa e-mail itu telah mencoba menghalanginya menikmati enaknya menerima penghargaan internasional untuk kesekian kalinya itu.

Merespon isi e-mail Romo Magnis itu, mewakili ketersingungan SBY, Juru Bicara Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha mengatakan semua pihak hendaknya menilai penerimaan penghargaan itu dengan obyektif. Penilaian hendaknya tidak menggunakan penafsiran filsafat yang salah, katanya.

"Awarddiberikan dalam konteks kenegarawanan seseorang yang dinilai berjasa dan berhasil bagi terciptanya perdamaian, toleransi beragama, dan demokrasi," kata Julian, Kamis (16/5/2013) malam. Ia mengatakan, ACF merupakan lembaga independen dan mempunyai kredibilitas yang baik (Kompas.com)

Kompas.com menulis:

ACF, kata Julian, juga memberikan penghargaan serupa, World Statesman Award, kepada PM Inggris Gordon Brown, Presiden Korea Selatan, dan PM Kanada. "Lembaga ini telah beberapa kali memberikanawardskepada kepala negara seperti PM Kanada, Presiden Korsel, Kanselir Jerman, dan PM Inggris Gordon Brown," katanya.

Namun, Julian menyayangkan apabila ada pihak yang mengatasnamakan golongan kemudian menyampaikan protes atas pemberian penghargaan tersebut dan memaksa agar pihak ACF mengurungkan niatnya. "Namun, apabila pandangan yang mengatasnamakan wakil suatu komunitas kemudian memprotes dengan memaksa untuk menolak rencana pemberianawardoleh ACF, yang disampaikan secara terbuka seolah dirinya mewakili semua, maka itu jelas satu cara pandang yang sempit didasari penafsiran fisafat politik minus etika," kecam dia.

Masih menurut Julian, "Jadi sesungguhnya protes atas rencana pemberianawarddimaksud hanya membuat orang tahu bahwa di sini masih ada orang yang berpikiran sempit kepada kepala negaranya." Julian berharap pihak ACF tidak merasa dilecehkan atas protes tersebut dan dapat memakluminya.

--

Isi pernyataan Julian ini lebih cocok ditujukan kepada SBY, bukan kepada publik yang menolak SBY menerima penghargaan itu. Khususnya kepada Romo Magnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun