Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Berpikiran Sempit, Minus Etika, SBY Tetap Mau Menerima World Statesman Award

18 Mei 2013   16:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:23 2147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulis Magnis di e-mail-nya itu.

Isi lengkap e-mail Magnis itu saya sertakan di bagian akhir tulisan ini, atau anda mengklik di sini, untuk melihat sumber aslinya.

Pengakuan SBY bahwa hatinya merasa tidak nyaman ketika mengetahui dirinya dipilih ACF sebagai penerima World Statesman Award 2013 itu, sesungguhnya menunjukkan bahwa hati nuraninya itu masih bekerja. Hati nuraninya itu memberitahu kepada pemiliknya, bahwa dia (SBY) tidak layak menerimanya penghargaan itu, oleh karena itu harus ditolak dengan lapang dada. Karena memang seperti yang dikatakan oleh Romo Magnis di atas, justru di bawah kepimpinan Presiden SBY selama 8,5 tahun ini pemeluk agama minoritas berada di dalam kondisi yang paling tertekan

Namun, meskipun hati nuraninya itu masih bekerja, rupanya, Presiden SBY memilih untuk tak menurutinya. Terbukti dengan dia tetap memutuskan untuk menerima penghargaan tersebut. Aneh, katanya sangat tidak nyaman, tetapi, kok tetap mau menerima penghargaan tersebut? SBY rupanya sudah ketagihan untuk menerima berbagai gelar kehormatan dan penghargaan dari seluruh dunia. Dia ingin menjadi kolektor sebanyak-banyaknya gelar dan penghargaan itu, tanpa memperdulikan apakah dia memang layak menerimanya ataukah tidak.

World Statesman Award itu akan diberikan oleh Appeal of Conscience (Yayasan Hati Nurani), sebuah organisasi yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antarkepercayaan, berbasis di New York, Amerika Serikat.

Di laman resmi Appeal of Conscience Foundation ini tertulis filosofinya sebagai berikut: The Appeal’s philosophy is that freedom, democracy and human rights are basic principles.”

Sedangkan slogannya adalah: "A crime committed in the name of religion is the greatest crime against religion.”Suatu kejahatan yang dilakukan atas nama agama adalah kejahatan terbesar terhadap agama.

13688650191661903400
13688650191661903400

Dari filosofi dan slogan yayasan ini saja, SBY sudah tidak memenuhi kriterianya.

Anehnya juga, kenapa yayasan tersebut, yang katanya kredibel, bisa memilih SBY sebagai penerima penghargaan tersebut? Apa kriterianya dan alasan mereka itu? Apakah ada sesuatu di balik pemberian penghargaan itu? Ada kabar yang mengatakan penghargaan tersebut diberikan atas rujukan dari pihak Istana sendiri, tetapi, informasi itu dibantah pihak Istana.

Kelihatannya SBY adalah orang yang terobsesi untuk mendapat gelar dan penghargaan sebanyak-banyaknya. Semakin banyak gelar dan penghargaan itu semakin membuat dia merasa terpuaskan secara bathin, Meskipun itu semu. Oleh karena itulah, demi mencapai ambisinya sebagai seorang kolektor itu, SBY pun mengabaikan hati nuraninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun