Indikasi lain adalah bukti manifes penumpang pesawat Garuda yang dikatakan digunakan oleh Nazaruddin terbang ke Singapore pada tanggal 23 Mei 2011. Kenapa tidak ada upaya sama sekali untuk mencari bukti bahwa benar Nazaruddin telah ke Singapore dengan pesawat Garuda tersebut?
Wartawan pernah menanyakan tentang manifes tersebut kepada pihak Garuda, tetapi mendapat jawaban dari pihak Garuda bahwa untuk pengecekan tersebut tidaklah gampang.
Pada waktu itu, Mei 2011, beberapa hari setelah kabar Nazaruddin sudah ke Singapore, Senior Manager Public Relation PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan kepada wartawan bahwa belum bisa memastikan keberadaan Nazaruddin dalam manifes penerbangan Senin, 23 Mei 2011 pukul 19.30 WIB, rute Jakarta-Singapore, yaitu jadwal penerbangan yang dikatakan pihak Demokrat digunakan Nazaruddin ke Singapore (Jawa Pos, 28 Mei 2011).
Alasannya adalah bahwa karena data manifes penumpang yang tersimpan dalam revervasi hanya bertahan 2 x 24 jam. “Kalau lewat itu, data otomatis dihapus, biar nggak penuh diserver,” katanya waktu itu.
Meski begitu, Iksan menjelaskan bahwa masih ada data cadangan yang bisa diselidiki untuk mencari tahu apakah Nazaruddin benar-benar telah terbang ke Singapura. Data tersebut bisa didapatkan melalui bagian inventori. Sayang, bagian inventori hanya ada ketika jam kerja. Selain itu, nama penumpang harus dicari satu per satu. ”Kita mesti cek dulu satu-satu ada tidaknya nama Nazaruddin di inventori. Ada petugasnya sendiri pas jam kerja,” tambah dia.
Kesimpulan dari pernyataan Ikhsan ini adalah memang sulit untuk mencari data tersebut. Apalagi sekarang, sudah lebih dari sebulan. Semua data itu sudah terhapus dari server.
Tapi apakah memang benar demikian? Apakah memang sulit mencari nama penumpang di manifest sebuah penerbangan, apalagi semakin lama berselang?
Mengkaji dari kasus yang sama sebelumnya, ternyata untuk menelusuri nama penumpang di manifes tersebut tidaklah sulit. Apalagi kalau waktunya masih belum lama.
Dalam kasus Nazaruddin, Ikhsan mengatakan hal itu sulit dilakukan. Padahal waktu itu baru sekitar 3 hari Nazaruddin dikabarkan sudah terbang ke Singapore dengan pesawat Garuda.
Jadi, apakah pernyataan pihak Garuda ini juga merupakan bagian dari upaya penghilangan bukti bahwa sebenarnya Nazaruddin tidak ke mana-mana pada waktu itu?
Kasus yang sama sebelumnya yang saya maksudkan adalkah dalam kasus pembuktian Gayus Tambunan ke Bali, padahal dia dalam staus tahanan pada November 2010 lalu.