Pengunjung di acara ketika saya datang di jam setengah satu siang memang cukup ramai tapi tidak sampai berdesak-desakan. Pengunjung baru terlihat sangat menumpuk khususnya di ruangan proyektor dan suvenir.
Seharusnya pengunjung dibatasi misalnya setiap 30 menit hanya diperbolehkan masuk 50 pengunjung saja sehingga pengunjung bisa lebih merasakan experience-nya ketika berada di dalam sana.
3. Wangi-wangian
Ini mungkin terkait dengan poin sebelumnya yakni jumlah pengunjung, saat berada di ruangan proyektor sudah ada seperti disclaimer bahwa akan ada wangi-wangi tertentu. Tapi nyatanya sama sekali tidak terendus aroma yang dimaksud.Â
Ini tentunya cukup mengecewakan bagi saya karena mempengaruhi pengalaman berkunjung saya padahal pihak penyelenggara sudah menggadang-gadang teknologi Sensory4 yang diklaim juga merangsang indera penciuman.
4. Kelayakan properti
Meski terlihat sepele namun bisa ada beberapa poster deskripsi lukisannya yang lecek seperti terkena hantaman benda tumpul.
5. Jam kunjung
Bagi pengunjung, saya sarankan datang agak telat sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama seperti pengunjung lain yang saya lihat sudah berdiri mengantre 30 menit lebih awal dari jam kunjung mereka.Â
Saya rasa selama sistem jam kunjung mereka belum diperbaiki sepertinya datang telat 40 menit masih bisa masuk. Toh, mereka juga memperbolehkan pengunjung untuk keluar dari pameran misalnya untuk ke toilet lalu masuk ke dalam lagi.
Kesimpulan
Sebagai penutup, acara Van Gogh Alive ini menarik untuk dikunjungi jika kalian penggemar pelukis kelahiran Belanda itu. Saya cukup puas bisa mengenal lagi sejarah hidup beserta mahakaryanya dengan cara yang baru.